Pemkab pastikan orang-orang telantar terpenuhi asupan gizi

id lansia

Pemkab pastikan orang-orang telantar terpenuhi asupan gizi

Ilustrasi warga lanjut usia (antaranews.com)

Bantul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan orang-orang telantar di daerah ini bisa terpenuhi asupan gizi dan kalori melalui program Boga Sehat yang siap digulirkan.

"Boga Sehat ini beda dengan PKH (program keluarga harapan) dan BPNT (bantuan pangan nontunai), Boga Sehat ini kita ingin memastikan orang-orang terlantar itu dapat makanan memadai yang mencapai kalori," kata Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Kamis.

Dengan demikian, kata dia, program Boga Sehat yang segera diluncurkan di Bantul ini tidak akan bersinggungan atau tumpah tindih dengan bantuan jaminan sosial lainnya seperti PKH maupun BPNT yang sudah digulirkan sebelumnya.

Wabup Bantul mengatakan, program Boga Sehat ini akan diprioritaskan pada lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas berat, dan sementara ini akan mengkaver sebanyak 900 jiwa tersebar di 53 desa se-Bantul dengan anggaran Rp6,07 miliar.

"Karena ini tersebar di seluruh Bantul, caranya kita minta bantuan tim penggerak PKK (pemberdayaan kesejahteraan keluarga) mulai dari tingkat kabupaten untuk mengkoordinasikan dengan PKK tingkat desa. Jadi nanti ini (Boga Sehat) swakelola," katanya.

Dengan demikian, kata dia, PKK tingkat kabupaten akan mentranfer dana ke PKK tingkat desa untuk kemudian mengadakan atau membelanjakan menjadi makanan memadai dan mendistribusikan kepada penerima manfaat di tingkat desanya masing-masing.

Wabup mengatakan, program Boga Sehat digulirkan sebagai salah satu upaya pemerintah daerah untuk menekan angka kemiskinan di Bantul yang masih tinggi mencapai 14 persen dengan intervensi dari pemenuhan indikator makanan.

Ia mengatakan, sebab salah satu faktor kemiskinan yang sangat dominan itu adalah terkait konsumsi makan, yang mana Badan Pusat Statistik (BPS) mempunyai rumus kalau orang dengan konsumsi makanan kurang dari 2.100 kalori itu dia disebut miskin.

"Kita lihat ternyata di masyarakat Bantul banyak orang-orang tua terlantar, jangankan makan, urusan hidup sehari-hari tidak ada yang menemani atau mengurus. Karena itu kita luncurkan rantang-rantang makanan agar asupan gizi dan kalori mereka terpenuhi," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024