Legislator: bangsa berbudi pekerti harus malu sebarkan hoaks

id Hoaks,Bangsa,Eko

Legislator: bangsa berbudi pekerti harus malu sebarkan hoaks

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto memberikan pemaparan di depan peserta Program Sinau Pancasila, di Kecamatan Danurejan Yogyakarta, Jumat. (Istimewa)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Ketua Komisi A DPRD DIY Eko dSuwanto menilai bangsa yang memiliki budi pekerti harus merasa malu untuk ikut-ikutan menyebarkan hoaks atau berita bohong untuk kepentingan politik tertentu.
     
"Kita malu sebagai bangsa yang menjunjung tinggi budi pekerti masih menemui praktek penyebaran berita bohong, fitnah, dan ujaran kebencian oleh pihak tertentu," kata Eko Suwanto di depan peserta Program Sinau Pancasila di Kecamatan Danurejan, Yogyakarta, Jumat.
     
Menurut dia, menjelang Pemilu 2019 masyarakat disuguhi berbagai tindakan tidak terpuji dari pihak tertentu yang menggunakan segala cara untuk memenangkan Pemilu, di antaranya menggunakan hoaks.
     
Belum lama, mantan Ketua MK Mahfud MD mensinyalir ada produsen hoaks yang ingin mengacaukan Pemilun 2019.           
     
Sebelumnya terungkap hoaks yang dilakukan Ratna Sarumpaet. Setelah video berita bohong itu terungkap, belakang diketahui bahwa Ratna bukan korban penganiayaan seperti yang dikatakannya. 
   
Selanjutnya hoaks surat suara yang menyerang KPU secara terbuka. Faktanya, kabar surat suara tujuh kontainer itu bohong belaka.
     
Meski demikian, Eko mengapresiasi langkah Polri yang dengan sigap mengungkap para pelaku penyebar hoaks.
     
"Alhamdulillah Polri bertindak cepat dan tepat dengan mengungkap hoaks Ratna Sarumpaet yang menyeret beberapa nama elit yang ikut sebarkan berita Ratna dianiaya. Polri juga dapat mengungkap hoax surat suara. Kita patut apresiasi kerja keras Polri," kata politisi muda PDI Perjuangan ini.
   
Namun, menurut dia, kesigapan dari kepolisian masih harus diikuti dengan penguatan pendidikan budi pekerti melalui penanaman nilai-nilai Pancasila bagi masyarakat.
     
"Mesti dilakukan pendidikan Pancasila bagi masyarakat termasuk elit yang lupa diri," kata Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DIY ini.    
Program Sinau Pancasila merupakan kelanjutan kegiatan yang telah dilaksanakan sejak 2017 di 78 kecamatan di Yogyakarta. 
   
Dalam acara yang dihadiri pemuda dan tokoh di Kecamatan Danurejan menghadirkan Guru Besar UGM Prof. Dr. Sutaryo.
     
Dalam kesempatan tersebut Sutaryo menekankan pentingnya belajar sejarah bangsa Indonesia dan belajar Pancasila bagi masyarakat.
   
"Pancasila adalah pemersatu bangsa Indonesia, untuk itu setiap warga negara ayo sinau Pancasila secara benar dan sungguh sungguh", kata Sutaryo yang juga Anggota Parampara Praja ini.
      
Senada dengan Sutaryo, Eko Suwanto menyerukan kepada masyarakat untuk melaksanakan Pancasila dengan selalu berbuat kebaikan, jujur dan saling menghormati.
     
"Setop hoaks, ayo lakukan kebaikan sesama warga bangsa dengan saling menghormarti dengan menghindari dan melawan setiap tindakan hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian," katanya.
     
Menurut Eko, meski berbeda pilihan, mulai dari Yogyakarta masyarakat perlu membangun kerukunan dan perdamaian. 
     
"Mari kita mulai dari Yogyakarta yang istimewa ini untuk hidup rukun dan damai. Kita akan rugi jika bermusuhan sesama warga karena setelah pemilu kan saudara dan tetangga kita di setiap wilayah masing-masing tidak akan berganti", kata  Eko Suwanto.