Gunung Merapi alami enam gempa guguran pada Sabtu pagi

id Merapi

Gunung Merapi alami enam gempa guguran pada Sabtu pagi

Komunitas siaga merapi atau Organisasi Pengurangan Risiko Bencana (OPRB) memantau kondisi merapi dari Pos Klangon Sleman, D.I.Yogyakarta. (Foto Antara) (Foto Antara/)

 Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi mengalami enam kali gempa guguran pada Sabtu (23/2).
     
Melalui akun twitter resminya, BPPTKG menyebut sejak pukul 00.00-06.00 WIB berdasarkan data seismik, terekam 6 kali gempa guguran dengan durasi 19,7 - 62.7 detik.
     
Sementara berdasarkan pengamatan BPPTKG dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang pada Sabtu pagi, dilaporkan visual gunung teraktif di Indonesia itu tampak.
     
Angin di gunung tersebut bertiup tenang dengan suhu udara mencapai 19,6 derajat Celcius dengan kelembapan udara 87 persen RH dan tekanan udara hingga 917,9 hpa.
   
Menurut analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang dirilis BPPTKG untuk periode 8-14 Februari 2019, volume kubah lava gunung itu relatif tetap dengan data pekan sebelumnya, yakni 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari.
   
Kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.
   
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
   
Berhubung sudah terjadi beberapa kali awan panas guguran yang jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG meminta masyarakat yang tinggal di alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi.