Film "Jangan Sendirian" mulai diproduksi di Yogyakarta

id film

Film "Jangan Sendirian" mulai diproduksi di Yogyakarta

Sutradara, produser, dan para pemain film "Jangan Sendirian". (Istimewa)

Yogyakarta (ANTARA) - Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Film bergenre horor berjudul "Jangan Sendirian" mulai memasuki tahap awal produksi di sejumlah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.

"Sebanyak 11 lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) seperti kawasan Kaliurang Sleman hingga Hutan Wanagama Gunung Kidul menjadi latar film tersebut," kata Sutradara "Jangan Sendirian" Wijanarko di sela-sela syuting perdana di kawasan Kaliurang Sleman, Sabtu.

Menurut dia, proses produksi "Jangan Sendirian" di sejumlah wilayah DIY akan dilakukan hingga 8 Maret 2019. Selanjutnya, "post production" akan dilaksanakan di Jakarta.

"'Jangan Sendirian' akan memanjakan penonton dengan sensasi petualangan romansa keseraman, kengerian, dan ketakutan tanpa dibatasi oleh dramatikal seperti film sejenis yang sudah ada," katanya. 

Ia mengatakan gagasan film itu berdasarkan sesuatu yang sangat dekat dengan pengalaman sehari-hari setiap orang. Begitu banyak orang yang takut dengan kesendirian, takut gelap atau merasa diteror oleh ketakutan sendiri tanpa sebab.

"Berangkat dari situlah film tersebut diberi judul 'Jangan Sendirian'. Kami percaya judul itu lebih mudah menempel di benak masyarakat atau calon penonton," kata Wijanarko yang akrab dipanggil X.Jo.

Menurut dia, berbeda dengan film horor pada umumnya, "Jangan Sendirian" banyak meminimalkan unsur drama dan dialog para pemain serta akan dipenuhi aksi-aksi horor yang segar dan tidak mudah ditebak alurnya.

"Perbedaan signifikan dengan film horor lainnya adalah para penebar keseraman, ketakutan, dan histeria itu bukan sosok hantu klasik, tetapi sosok iblis dengan berbagai karakter atau modern-imajiner," katanya.

Ia mengemukakan para pemain film itu terdiri atas aktor dan aktris dari Jakarta seperti David John Schaap, Jasi Michelle Tumbel, Henry Boboy, Agatha Valerie, dan aktor senior Robby Sugara, yang didukung para pemain lokal yang telah lolos seleksi.

"Kehadiran aktor senior Robby Sugara diharapkan mampu memenuhi kerinduan para penonton atas akting dan pesonanya," kata Wijanarko yang juga penulis skenario "Jangan Sendirian".

Produser Eksekutif "Jangan Sendirian" Witjaksono mengatakan film bergenre horor masih menduduki posisi menjanjikan pada perfilman nasional.

Menurut dia, catatan akumulasi data penonton bioskop dalam negeri pada tiga tahun terakhir menunjukkan film bergenre horor mampu bersaing dalam peringkat "box office" dengan jumlah penonton terbanyak.

"Antusiasme para pecinta atau penikmat film horor yang signifikan dan stabil itu menjadi bahan pertimbangan kami untuk turut serta dalam menghadirkan sebuah tontonan horor dengan konsep yang berbeda dan modern," katanya.

Ia mengatakan film horor modern yang diproduksi oleh Lensadewa Production dan Adglow Pictures itu diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk menontonnya.

"Kami menargetkan minimal satu juta penonton menyaksikan film yang akan kami tayangkan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia dan lima negara lain," kata Witjaksono.***3***
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024