BPBD Bantul dorong kepedulian desa dalam penanganan dampak bencana

id BPBD Bantul

BPBD Bantul dorong kepedulian desa dalam penanganan dampak bencana

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto (Foto ANTARA/Sidik)

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong kepedulian pemerintah desa dalam membantu penanganan korban terdampak bencana atau kejadian alam yang terjadi di wilayahnya.

Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Senin, mengatakan, hujan deras disertai angin kencang pada Jumat (1/3) lalu berakibat kerusakan pada rumah warga dan sebagian fasilitas umum, namun pemerintah desa langsung merespons kejadian itu. 

"Kalau tingkat kerusakan yang terkena dampak kejadian itu masyarakat tidak begitu merasakan, namun paling jelas yang turut membuat kita senang itu pemerintah desa tingkat kepeduliannya sudah sangat luar biasa," katanya. 

Menurut dia, dalam arti setelah kejadian alam yang juga menyebabkan puluhan pohon tumbang itu dampak yang kecil-kecil itu langsung ditangani oleh desa dan forum pengurangan resiko bencana (FPRB) desa. 

"Responsifnya luar biasa dengan FPRB desa dan anggaran desa, desa mampu memberikan pelayanan masyarakat yang terkena dampak bencana itu, ini yang perlu kita apresiasi dan ke depan perlu kita tingkatkan lagi," katanya. 

Menurut dia, akibat kejadian tersebut juga merusak jaringan listrik karena diterpa angin kencang maupun tertimpa pohon tumbang, sebagai tindaklanjutnya pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) setempat. 

"Begitu kejadian langsung koordinasi dengan PLN, agar segera tanggap dan kita punya jaringan di lapangan, begitu ada kejadian mereka tanggap dan langsung kita kasih titik dimana mereka bisa langsung bergerak," katanya. 

Dwi juga mengatakan, karena kejadian angin kencang yang menyertai hujan deras masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan, pihaknya mengimbau masyarakat mewaspadai kemungkinan dampak yang sudah dialami sebelumnya. 

Apalagi, menurut dia, cuaca ekstrem saat ini tidak dapat diprediksi, sebab menurutnya pada awal Maret ini seharusnya sudah tidak terjadi hujan, akan tetapi potensi hujan masih tinggi seperti yang dialami dalam beberapa hari terakhir. 

"Yang namanya kondisi global tidak bisa diprediksi masih ada hujan dan akibatkan kejadian bencana. Oleh sebab itu masyarakat saya harap dimanapun tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan tidak usah terpaku pada kemarau dan hujan," katanya.***3***
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024