Yogyakarta (ANTARA) - Ketua Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Suwanto mendorong para pelajar di Yogyakarta menjadi pelopor terciptanya pemilu yang damai di daerah itu.
"Setelah 17 April teman sekelas masih sama. Kepala sekolah, guru BK dan penjaga sekolah masih sama. Setelah pemilu apakah ketua kelas ganti, kepala sekolah ganti, Tidak. Ketua PMR dan Pramuka juga tidak berubah," kata Eko Suwanto hadapan 150 pelajar perwakilan dari sejumlah SMA/SMK Kota Yogyakarta pada Sosialiasi Pemilu di Kantor Kesbangpol DIY, Jumat.
Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut berharap untuk mendukung terciptanya pemilu damai para pelajar yang merupakan golongan pemilih pemula bijaksana dalam menggunakan media sosial.
"Hati-hati menggunakan jari-jari karena jika melanggar larangan dalam UU ITE bisa mengantarkan ke penjara. Intinya saring sebelum sharing. Karena jejak digital tidak bisa dihapus dan tetap tersimpan di server," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DIY dapil Kota Yogyakarta ini.
Dia berharap para pelajar, mahasiswa dan pemuda di Yogyakarta juga berpartisipasi membantu KPU dan Bawaslu sehingga terhindar dari pelanggaran.
"Peran pemuda itu sangat luar biasa hebat. Bung Karno mengatakan beri aku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan dunia," kata Eko.
Ia berharap kalangan pemuda selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara dalam dinamika Pemilu 2019 serta mengurangi fanatisme berlebihan dan menghindari penyebaran hoaks.
"Kita harus mencari banyak kesamaan bahwa kita ini satu Indonesia, bukan selalu mencari-cari kesalahan," kata politisi muda PDIP Eko Suwanto yang maju sebagai Caleg DPRD DIY Nomor Urut 1 dapil Kota Yogyakarta ini.
Eko Suwanto menambahkan, secara konstitusional para pemilih pemula harus mendapatkan hak pilihnya. Oleh sebab itu, Komisi A DPRD DIY terus mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Bawaslu DIY tidak berhenti untuk melakukan sosialiasi Pemilu 2019.
Kepala Badan Kesbangpol DIY Agung Supriyono mengatakan kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi pemilih khususnya pemilih pemula.
"Mereka harus memperoleh pembekalan untuk menentukan calon pemimpin. Surat suaranya macam-macam, banyak calon dan tidak ada fotonya. Jangan sampai mereka memilih pemimpin yang tidak tahu orangnya, hanya ikut-ikutan," kata Agung.
Ia mendukung upaya sosialisasi dan edukasi yang terus dilakukan KPU sehingga pemilih pemula bisa menentukan pemimpin yang betul-betul berkarakter karena jumlah partisipasi pemilih yang tinggi akan menentukan legitimasi pemilu.***2***
Berita Lainnya
Pelajar RI rebut emas di kompetisi global di Australia
Rabu, 24 April 2024 12:04 Wib
Guru mampu tingkatkan keterampilan, pelajar gampang tangkap pelajaran
Selasa, 23 April 2024 15:00 Wib
Pelajar asing-Indonesia kembangkan seni tari
Sabtu, 20 April 2024 6:22 Wib
Pelajar diminta isi libur Lebaran 2024 dengan kegiatan positif
Jumat, 12 April 2024 14:16 Wib
Buku bacaan cetak masih dibutuhkan tumbuhkan minat baca pelajar
Minggu, 7 April 2024 4:09 Wib
Pelajar miskin wajib diterima PPDB 2024
Rabu, 3 April 2024 2:07 Wib
40.164 sekolah di Indonesia miliki pelajar berkebutuhan khusus
Senin, 1 April 2024 18:56 Wib
Pelajar Sekolah Cikal rebut tiga medali emas di "Moose Game" 2024
Senin, 1 April 2024 11:29 Wib