Bawaslu Yogyakarta ingatkan peserta pemilu rutin cek kondisi APK

id Bawaslu, APK

Bawaslu Yogyakarta ingatkan peserta pemilu rutin cek kondisi APK

Ilustrasi, petugas Bawaslu dan Satpol PP melakukan penertiban APK. (Foto dok Antara)

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kota Yogyakarta mengingatkan seluruh peserta Pemilu 2019 rutin mengecek kondisi alat peraga kampanye untuk memastikan peraga terpasang kuat dan tidak rawan ambruk karena saat ini masih musim hujan.

“Memang ada temuan alat peraga kampanye yang hampir roboh. Kami surati seluruh peserta Pemilu 2019 untuk mengecek dan memperkuat alat peraga kampanye (APK) jika hampir roboh,” kata Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Yogyakarta Tri Agus Inharto di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, kondisi dan keamanan pemasangan alat peraga kampanye sepenuhnya menjadi tanggung jawab peserta Pemilu 2019 sehingga jika ada alat peraga kampanye yang rusak atau hampir ambruk menjadi kewenangan peserta pemilu untuk memperbaikinya.

Salah satu temuan Bawaslu terkait kondisi APK yang rawan roboh berada di Kecamatan kotagede. “Karena APK tersebut rawan roboh dan dipasang tidak sesuai aturan, maka kami turunkan. Termasuk pemasangan bendera yang juga dinilai membahayakan pengguna jalan,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut Agus, jika peserta Pemilu 2019 ingin kembali memasang alat peraga kampanye, maka diminta untuk memperhatikan kekuatan konstruksi dan lokasi pemasangan agar tidak membahayakan pengguna jalan, khususnya peraga dalam ukuran besar.

Kasus robohnya alat peraga kampanye di Kota Yogyakarta sempat terjadi saat penyelenggaraan pemilu kepala daerah pada 2017. Peraga kampanye berupa baliho tersebut bahkan menimpa pengguna jalan hingga korban meninggal dunia.

“Kami pun terus berusaha agar bendera partai politik masuk dalam kategori alat peraga kampanye. Diperlukan perubahan peraturan wali kota. Jika sudah masuk dalam alat peraga kampanye, maka kami akan segera melakukan penertiban bendera parpol yang dipasang tidak sesuai aturan,” katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan cuaca ekstrim berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi selama Maret yang dipicu adanya gelombang atmosfer tropis.

Selain gelombang atmosfer tropis, potensi cuaca ekstrim juga dipicu belokan angin akibat tekanan udara rendah di selatan Jawa, barat daya Jawa, dan sekitar Australia.

“Kecepatan angin saat hujan bisa mencapai sekitar 20 knot atau 36 kilometer per jam,” kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Djoko Budiyono.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau agar warga Yogyakarta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometerologi seperti banjir, longsor, angin kencang, dan petir. “Untuk musim pancaroba diperkirakan terjadi sekitar April,” katanya. ***2***

Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024