BPBD Bantul akan relokasi 12 keluarga di bantaran sungai

id BPBD Bantul

BPBD Bantul akan relokasi 12 keluarga di bantaran sungai

Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pata tahun anggaran 2019 akan merelokasi sebanyak 12 keluarga yang tinggal di bantaran Sungai Oya wilayah Desa Sriharjo, Imogiri.

"Kebetulan di wilayah Sriharjo Imogiri itu ada 12 KK (kepala keluarga) yang rawan terdampak (banjir luapan), dan Insya Allah saya sudah kumpulkan akan ada program relokasi untuk pindah lokasi," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Kamis.

Menurut dia, relokasi atau memindahkan lokasi keluarga yang menempati rumah di bantaran Sungai Oya wilayah Sriharjo itu sebagai antisipasi bahaya yang mengancam diakibatkan banjir luapan Sungai usai hujan deras di wilayah Gunung Kidul.

Ia mengatakan, sebab saat kejadian hujan deras beberapa waktu lalu di wilayah Kabupaten Gunung Kidul aliran air Sungai Oya di Bantul mengalami kenaikan debit, bahkan mengancam sejumah rumah yang ada di bantaran sungai itu.

"Pada saat Gunung Kidul banjir kami siaga satu di Bantul, karena jangan sampai badai cempaka yang lalu berimbas lagi di Bantul, bahkan kemarin ada beberapa warga di Sriharjo sudah banyak yang kita ungsikan," katanya.

Menurut dia, bantaran sungai yang rawan terdampak banjir itu ada di sisi barat sungai, sebab akibat cuaca ekstrem akibat badai cempaka tahun lalu lokasi tersebut paling parah terdampak, karena aliran air dari Gunung Kidul mengarah ke Sungai Oya Bantul.

"Kemarin yang kita ungsikan ada lima KK, karena kondisi rumah di bantaran sungai Oya. Lima KK sekitar 20an jiwa di ungsikan di rumah tentangga yang aman di daerah situ mana kala debit air sungai terus naik," katanya.

Dia mengatakan, lima KK di bantaran Sungai Oya Sriharjo itu juga menjadi bagian 12 KK yang akan direlokasi tahun ini, dan terkait dengan rencana itu, BPBD sudah melakukan edukasi dan sewaktu-waktu menyiagakan piket untuk memantau potensi ancaman.

"Teman- teman kita piketkan di sekitar Sungai Winongo dan Opak-Oya untuk sampaikan informasi sewaktu-waktu terjadi kenaikan debit air yang ekstrem. Sudah ada edukasi, kebetulan lima KK akan kita program relokasi di tahun ini," katanya.

 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024