Dua guguran lava keluar dari Gunung Merapi

id Lava

Dua guguran lava keluar dari Gunung Merapi

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Bukit Klangon, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (15/1/2019) dini hari. Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, volume kubah lava per Kamis (10/1) mencapai 439.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 3.400 meter kubik per hari. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.) (.) (.) (./)

Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat dua kali guguran lava pijar meluncur dari Gunung Merapi ke arah hulu Kali Gendol berdasarkan pemantauan pada Rabu (13/3) hingga Kamis (14/3).

Melalui akun Twitter resminya, BPPTKG menyebutkan dua kali guguran lava yang memiliki jarak luncur 600-650 meter itu terpantau berdasarkan periode pengamatan melalui CCTV sejak Rabu pukul 18:00 WIB sampai Kamis pukul 06:00 WIB.

Berdasarkan pengamatan visual pada Selasa (12/3) tercatat satu kali awan panas guguran keluar dan asap solfatara warna putih dengan intensitas tipis setinggi 20 meter terpantau di atas puncak gunung api teraktif di Indonesia itu.

Pada periode pengamatan itu, BPPTKG mencatat satu kali gempa awan panas guguran, 45 kali gempa guguran, 3 kali gempa hembusan, 7 kali gempa frekuensi rendah, 8 kali gempa hybrid, dan 3 kali gempa vulkanik dangkal.

Berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG, volume kubah lava gunung api itu mencapai 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari.

Kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.

Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas guguran dengan jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.

Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG atau ke kantor BPPTKG.*




 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024