Sleman (ANTARA) - Peningkatan ruas Jalan Banjarharjo-Ngemplak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang belum genap sepekan diresmikan saat ini kondisinya sudah rusak dan berlubang di Dusun Tegal Balong, Bimomartani, Ngemplak.
"Kerusakan jalan ini belum lama, sekitar satu bulan," kata warga Tegal Balong Siti Jariyah (54) di Sleman, Minggu.
Proyek peningkatan ruas jalan Banjarharjo-Ngemplak baru selesai akhir Oktober 2018 dengan total anggaran Rp13,3 miliar tersebut baru diresmikan Bupati Sleman Sri Purnomo bersama dengan peresmian 15 ruas jalan yang masuk dalam program peningkatan ruas jalan di tahun 2018 dan empat jembatan dengan nilai proyek mencapai sekitar Rp119 miliar.
Lubang yang berada di tikungan Jalan Banjarharjo-Ngemplak jumlahnya tidak hanya satu. Kedalaman lubang serta diameternya juga berbeda-beda.
Menurut Siti, posisi jalan berlubang yang tepat pada turunan dan kemudian menikung tajam tersebut mengakibatkan banyak kendaraan yang terjerembab dan kecelakaan.
"Banyak pengendara sepeda motor yang jatuh terpeleset karena aspal terkelupas," katanya.
Ia mengatakan, kerusakan parah terjadi sejak musim hujan, semula hanya lubang kecil. Namun karena dilintasi banyak truk dengan muatan besar dan kadang bus besar, kerusakan menjadi semakin parah.
"Memang beberapa waktu terakhir banyak truk dan bus besar yang melintas," katanya.
Selain itu, di sisi kanan maupun kiri jalan tidak ada talud, sehingga setiap hujan, jalan tersebut pasti tergenang hingga ke jembatan.
"Dulu ada talud tapi sejak ada proyek ini jadi hilang," katanya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman Achmad Subhan mengatakan, rata-rata tonase untuk jalan kabupaten sekitar 5 ton. Sehingga jika dilewati oleh kendaraan dengan beban melebihi tonase jalan maka akan cepat rusak.
"Walaupun kami desain untuk tonase maksimal 8 ton tapi tetap yang boleh lewat maksimal 5 ton," katanya.
Sebelumnya pada 14 Maret, Bupati Sleman Sri Purnomo saat meresmikan proyek peningkatan 15 ruas jalan dan empat jembatan meminta masyarakat untuk memberhentikan truk besar dan bermuatan berat yang lewat jalan bukan untuk kelasnya.
"Masyarakat dapat berperan aktif untuk memberhentikan truk dengan muatan besar untuk tidak melalui beberapa ruas jalan yang tidak diperuntukkan untuk truk muatan besar," kata Sri Purnomo pada peresmian 15 jalan dan empat jembatan di Balkondes Tebing Breksi Sambirejo Prambanan.
Bupati juga meminta masyarakat jika menemukan kerusakan kecil untuk segera melapor dan segera di tangani, jangan menunggu hingga kerusakan sudah parah.
"Dengan adanya laporan yang cepat dari masyarakat, maka jalan yang rusak dapat cepat pula diperbaiki," katanya.***1***
Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Berita Lainnya
Jateng data rumah warga korban banjir yang rusak
Selasa, 26 Maret 2024 18:36 Wib
H-7 Lebaran 2024, perbaikan jalan rusak Jateng pascabanjir rampung
Selasa, 26 Maret 2024 10:52 Wib
Usai banjir surut, Kudus, Jateng, fokus perbaiki jalan rusak
Senin, 25 Maret 2024 17:58 Wib
Gempa Bawean, Jatim, ini 12 fakta diungkap BMKG
Senin, 25 Maret 2024 7:08 Wib
Pemerintah renovasi kerusakan rumah korban gempa di Pulau Bawean, Jatim
Senin, 25 Maret 2024 6:46 Wib
Pemerintah data rumah rusak warga korban banjir Demak, Jateng, diperbaiki
Minggu, 24 Maret 2024 20:05 Wib
BPBD DIY: 97 rumah rusak akibat hujan disertai angin kencang
Jumat, 15 Maret 2024 12:54 Wib
Rusak diterjang gelombang, 10 kapal motor nelayan rusak berat
Rabu, 13 Maret 2024 0:27 Wib