PHRI Yogyakarta optimistis wisata MICE genjot hunian hotel mulai April

id hotel yogyakarta

PHRI Yogyakarta optimistis wisata MICE genjot hunian hotel mulai April

Salah satu kamar di Hotel Grand Inna Malioboro, Yogyakarta. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta optimistis kegiatan wisata MICE (meeting, Incentive, convention, Exhibition) mampu meningkatkan hunian hotel di daerah ini mulai April 2019.

"Kami yakin April akan menjadi awal 'high season' (musim ramai pengunjung) bagi hotel di Yogyakarta," kata Ketua PHRI DIY Istijab M Danunagoro di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Istijab, kegiatan MICE akan mulai banyak dilakukan oleh instansi pemerintahan atau BUMN mulai April 2019 khususnya dalam bentuk kegiatan pertemuan dan pameran.

Yogyakarta, kata dia, masih menjadi kota yang sangat kondusif, aman, nyaman untuk menggelar MICE, dengan didukung fasilitas pameran yang sangat memadai. "Sehingga kami perkirakan bisa menggenjot okupansi sampai 15 persen," kata Istijab.

Selain MICE, menurut dia, keberadaan Badan Promosi Wisata DIY yang telah terbentuk juga memiliki kontribusi efektif menarik lebih banyak wisatawan mengunjungi Yogyakarta.

"Badan promosi wisata akan coba kami gerakkan bersama dengan pemerintah kabupaten dan provinsi khususnya dalam mempromosikan event wisata selama satu tahun," kata dia.

Istijab mengakui sejak awal Januari 2019 okupansi atau tingkat hunian rata-rata hotel di Yogyakarta masih rendah dengan rentang 55-60 persen.

Khusus untuk hotel berbintang di ring satu atau pusat Kota Yogyakarta bisa mencapai di atas 60 persen. "Tetapi yang hotel bintang satu justru lebih rendah dengan okupansi 40 persen," kata dia.

Selain disebabkan musim sepi pengunjung (low season), menurut dia, rendahnya okupansi itu juga ikut dipengaruhi oleh kenaikan tarif maskapai penerbangan yang menambah beban biaya wisatawan mengunjungi Yogyakarta.