Puluhan ormas di Yogyakarta aksi mengutuk penindasan muslim di Selandia Baru

id Muslim penindasan

Puluhan ormas di Yogyakarta aksi mengutuk penindasan muslim di Selandia Baru

Puluhan organisasi yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Dunia Islam melakukan aksi mengutuk penindasan yang terjadi terhadap umat muslim dunia khususnya di Selandia Baru, Mali dan Palestina pada Sabtu (30/3). (Istimewa)

Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak 40-an Organisasi Masyarakat (Ormas) se-Yogyakarta yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Dunia Islam melakukan aksi mengutuk penindasan yang terjadi terhadap umat muslim dunia khususnya di Selandia Baru, Mali dan Palestina pada Sabtu (30/3).

Aksi yang diawali dengan long march dari masjid Syuhada menuju titik nol Yogyakarta dibarengi dengan orasi-orasi tentang kondisi umat muslim di dunia yang saat ini sedang banyak mendapat penindasan bahakan pembantaian. 

Sesampainya di perempatan titik nol Yogyakarta, aksi massa kemudian dilanjutkan dengan orasi dari perwakilan masing-masing ormas yang hadir. 

Dalam kesempatan tersebut perwakilan dari MUI DIY, Ustad Tulus Mustofa dalam orasinya menyampaikan bahwa semua umat muslim berduka mendengar pembunuhan di Selandia Baru. "Mereka dibunuhi ketika menunaikan ibadah sholat jumat, di Mali juga demikian, aksi-aksi brutal yang mereka lakukan sungguh sangat keji," kata dia.

Ustad Tulus berharap semoga tragedi kemanusiaan yang terjadi di New Zealand, Mali dan Palestina serta negara negara muslimin yang kini berada dalam penindasan dan penjajahan agar segera dapat melewati fase sulitnya. 

Koordinator Aksi, Nasrudin juga menegaskan, tidak sedikit aksi-aksi demonstrasi damai di Palestina berakhir dengan gugurnya ratusan korban jiwa akibat ditembaki menggunakan peluru tajam oleh sniper-sniper Isarel.

"Kini listrik di Gaza hanya menyala 2 jam tiap hari, kondisi air sudah 97 persen tercemar oleh limbah-limbah pabrik Israel, belum lagi pengeboman-pengeboman masih terus terjadi tanpa menghiraukan pemukiman sipil maupun fasilitas umum seperti pendidikan dan rumah sakit” ujar Nasrudin.

Sejumlah lembaga kemanusiaan juga melakukan penggalangan dana untuk membantu para korban kemanusiaan baik di Selandia Baru, di Mali maupun di Palestina.

Direncanakan bantuan tersbut akan disalurkan langsung kepada keluarga korban di New Zealand, bantuan logistik untuk Palestina serta bantuan kemanusiaan untuk muslim di Mali, Afrika Barat.