Transaksi saham di DIY melambat terkait Pemilu 2019

id Transaksi saham

Transaksi saham di DIY melambat terkait Pemilu 2019

Ilustrasi- pasar modal. (Foto Antara)

Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat pelambatan transaksi saham di daerah ini menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) pada 17 April 2019.

Kepala Kantor Perwakilan BEI DIY Irfan Noor Riza di Yogyakarta, Selasa, mengatakan pelambatan transaksi saham itu terlihat sejak Februari di mana transaksinya menurun Rp33 miliar dibandingkan Januari 2019.

"Transaksi bulan Februari 2019 sebesar Rp282 miliar, menurun dibanding transaksi di Bulan Januari 2019 yang mencapai Rp315 miliar," kata Irfan.

Meski demikian penurunan itu, menurut dia, masih terbilang wajar sebab jika mengacu transaksi harian tahun ini justru mengalami kenaikan. Tahun ini, nilai transaksi harian rata-rata masih tembus Rp10 triliun, naik dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya Rp8 triliun.

"Jadi masih wajar jika ada slowdown (pelambatan) sedikit mungkin karena ada pemilu, investor sedikit 'wait and see'. Tapi sejarah mengatakan, tahun politik itu dari periode-periode lalu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pergerakan indeks maupun transaksi pasar modal," kata dia.

Menurut Irfan, pelambatan transaksi itu sama dengan yang terjadi di level nasional. Pada Februari 2019, frekuensi transaksi harian rata-rata sebanyak 449.000 kali dengan nilai transaksi harian rata-rata sebesar Rp9,47 Triliun. Angka ini lebih rendah dibanding dengan frekuensi harian rata-rata bulan Januari 2019 yang di angka 464.000 kali dengan nilai transaksi harian rata-rata Rp10,75 triliun.

Meski transaksi melambat, Irfan mengatakan jumlah investor di DIY terus bertambah di mana hingga Maret 2019 berjumlah 39.781 investor.