Aldy Rialdy pelajari logat Ambon demi "Bumi Itu Bulat"

id aldy rialdy,bumi itu bulat,film bumi itu bulat,film toleransi,film indonesia

Aldy Rialdy pelajari logat Ambon demi "Bumi Itu Bulat"

Tissa Biani (kiri) pemeran tokoh Rara dan Aldy Rialdy (kanan) yang memerankan tokoh Hitu dalam film "Bumi Itu Bulat" dalam kunjungan mereka di Kantor Berita Antara di Jakarta, Selasa (9/4/2019). (Livia Kristianti)

Jakarta (ANTARA) - Aktor Aldy Rialdy dituntut untuk menguasai logat Ambon demi perannya sebagai tokoh Hitu pada film "Bumi Itu Bulat".

"Salah satu tantangannya adalah logat, soalnya saya kan orang Papua. Hitu orang Ambon," kata Aldy saat berkunjung ke Kantor Berita Antara, Selasa.

Tokoh Hitu dalam "Bumi Itu Bulat" digambarkan sebagai perantau dari Ambon yang bercita-cita menjadi Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser).

Film arahan sutradara Ron Widodo itu bercerita tentang Rahabi (Rayn Wijaya) yang memiliki grup musik bernama Rujak Acapella.

Rujak Acapella terdiri dari Hitu muslim Ambon yang bercita-cita jadi Banser, seorang keturunan Tionghoa Kristen Markus (Kenny Austin), muslim Muhammadiyah asal Minang Sayid (Qausar Harta), dan Tiara (Rania Putrisari) sebagai gadis berhijab yang menyukai Rahabi.



Dalam film berlatar belakang lokasi di Jakarta dan Surabaya itu, Aldy harus berakting seakan-akan tampil di hadapan penonton Asian Games 2018. Mereka memasukkan suasana ramai penonton Asian Games 2018 melalui efek CGI (computer-generated imagery).

"Pakai CGI, nyanyi di green screen, harus berkhayal sedang dalam Asian Games," ujar dia.

"Bumi itu Bulat" mengangkat tema rasa saling peduli terhadap toleransi antar umat beragama. Film itu diharapkan mampu menyebarkan pesan positif melalui kisah persahabatan anak muda yang memiliki latar belakang berbeda.

"Bumi itu Bulat" akan tayang di bioskop-bioskop Tanah Air mulai 11 April 2019.

Film yang diproduksi oleh Inspiration Pictures, Ideosource Entertainment, Astro Shaw dan GP Anshor itu juga akan ditayangkan di Malaysia.
 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024