Warga gunakan panggilan unik saat menggiring kawanan gajah ke hutan

id Gajah Sumatera, gajah di TN BBS Lampung, gajah

Warga gunakan panggilan unik saat menggiring kawanan gajah ke hutan

Kawanan gajah liar masuk perkampungan (pekon) Roworejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat. (Antaralampung.com/ Tagana Lampung Bara)

Pesisir Barat, Lampung (ANTARA) - Masyarakat Desa Pemerihan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung menggunakan panggilan unik untuk Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), yakni "mbah" atau "liman", saat menggiring kawanan satwa itu kembali masuk kawasan hutan lindung.

"Gajah di sini memang dipanggil 'mbah', karena bisa dikatakan gajah ini pancaindranya sangat kuat, tahu-tahu dia muncul," kata Warsono, anggota Komunitas Sahabat Gajah Desa Pemerihan, saat ditemui di desa itu, di Pesisir Barat, Minggu (14/4) malam.

Pemerihan salah satu desa yang masyarakatnya masih sering berkonflik dengan Gajah Sumatera asal Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Konflik terjadi lantaran lahan perkebunan warga setempat dimasuki gajah, sedangkan lahan untuk habitat gajah berkurang.

Lahan warga berbatasan langsung dengan kawasan hutan TNBBS sehingga konflik tidak terelakkan antara gajah dan warga.

Kendati berkonflik, warga tidak membunuh dan melukainya. Mereka sebatas mengusir gajah itu supaya tidak masuk dan memakan tanaman warga. Saat menghalau kawanan gajah masuk ke hutan, panggilan yang kerap terdengar dari warga adalah "mbah".

Warsono mengatakan sebagian warga ada yang memanggilnya "mbah gede", ada pula memanggil "liman".

Panggilan "mbah" dan "liman" bentuk penghormatan mereka kepada gajah karena gajah dipercaya mempunyai pancaindra yang tajam.

"Gajah sangat peka seperti bisa mendengar dan merasakan ucapan manusia yang sopan dan tidak sopan terkait dirinya sehingga setiap berucap tidak boleh sembarangan biar tidak menyinggung. Kalau kita panggil gajah, seperti tidak sopan, jadi kita memanggilnya 'mbah gede', ada juga masyarakat yang memanggilnya 'liman'. Panggilan 'mbah' atau 'liman' itu panggilan halusnya," ujarnya.

Kepala Desa Pemerihan Cahyadi mengatakan panggilan "mbah" untuk gajah sudah lama dipakai oleh warga setempat

Ia mengatakan pernah ada kejadian di mana warganya tewas diserang gajah akibat sesumbar memanggil gajah.

"Kalau ada masyarakat atau dari luar yang datang lalu sesumbar, gajah akan mencarinya dan itu sudah pernah kejadian," katanya.

Ia mengatakan warga setempat memang berkonflik dengan gajah karena lahannya sering dimasuki gajah, namun gajah-gajah itu tidak pernah dilukai, hanya dihalau.
 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024