PDAM Tirtamarta Yogyakarta memastikan keluhan debit air tertangani

id PDAM Tirtamarta

PDAM Tirtamarta Yogyakarta memastikan keluhan debit air tertangani

Pelantikan Anggota Dewan Pengawas dan Direktur Bidang Umum PDAM Tirtamarta Yogyakarta oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan keduanya diminta segera berkoordinasi dengan manajemen untuk mengatasi berbagai permasalahan di perusahaan daerah tersebut. (Foto ANTARA/Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (ANTARA) - PDAM Tirtamarta Yogyakarta memastikan sudah mampu menangani keluhan pelanggan terkait kurangnya debit air terutama pada jam puncak pemakaian seperti pukul 04.00-07.00 WIB atau pukul 16.00-18.00 WIB.

“Keluhan pelanggan lebih banyak disebabkan debit air yang mengalir kecil, bukan pada kualitas air. Saat ini, keluhan terkait debit air sudah mulai berkurang karena kami menerima tambahan debit dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional,” kata Direktur Utama PDAM Tirtamarta Yogyakarta Dwi Agus Triwidodo di sela pelantikan Anggota Dewan Pengawas dan Direktur Bidang Umum PDAM Tirtamarta di Yogyakarta, Selasa.

Ia menyebut jika debit air yang dimiliki PDAM Tirtamarta Yogyakarta sebelum menerima tambahan debit dari SPAM Regional tidak terlalu banyak yaitu sekitar 500 liter per detik. Namun, saat ini sudah ada tambahan sebanyak 50 liter per detik yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Yogyakarta bagian selatan.

Seluruh tambahan debit air tersebut masuk ke Reservoir Bedog sebelum didistribusikan ke pelanggan.

PDAM Tirtamarta dalam waktu dekat juga akan memperoleh tambahan debit sebanyak 50 liter per detik yang akan dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan pelanggan di Yogyakarta bagian tengah dan utara sehingga total debit air yang dimiliki perusahaan daerah tersebut mencapai 600 liter per detik.

Dwi Agus mengatakan, PDAM Tirtamarta masih mengandalkan sistem gravitasi untuk mengalirkan air ke pelanggan, yaitu dengan memanfaatkan sifat air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.

“Karena hal itu, pada jam-jam puncak penggunaan, air yang mengalir ke rumah pelanggan memiliki debit yang kecil. Jika pelanggan memiliki tempat penampungan air, maka bisa diisi di luar jam puncak pemakaian,” katanya.

Penambahan debit air dari SPAM Regional tersebut, sambung Dwi Agus, juga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan perhotelan. Saat ini, sudah ada sekitar 180 hotel yang menjadi pelanggan PDAM Tirtamarta dari sekitar 500 hotel di Kota Yogyakarta.

“Penambahan debit air dari SPAM Regional diproyeksikan bisa mencapai 300 liter per detik,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat pelantikan menyinggung beberapa permasalahan yang harus segera ditangani oleh PDAM Tirtamarta Yogyakarta.

Selain keluhan mengenai kualitas dan kuantitas air yang diterima pelanggan, Haryadi juga menyinggung tentang menurunnya jumlah pelanggan PDAM karena air keruh dan berbau serta aliran tidak lancar.

“Dewan Pengawas dan direktur yang baru dilantik perlu segera melakukan konsolidasi untuk mengatasi masalah-masalah ini. Misalnya memastikan pembangunan jaringan pipa baru khususnya di daerah-daerah strategis karena PDAM juga harus melayani hotel dan tempat usaha, bukan hanya pelanggan rumah tangga,” katanya.

Haryadi juga menyatakan bahwa tingkat non revenue water atau air tidak berrekening masih cukup tinggi yaitu lebih dari 30 persen. “Mungkin ini disebabkan kebocoran pipa dan harus segera ditangani. Jangan sampai PDAM lebih suka membangun jaringan pipa baru tetapi tidak memperbaiki yang lama,” katanya.

Selain itu, Haryadi juga mendorong PDAM Tirtamarta tetap konsisten mengembangkan produksi air minum kemasan untuk menambah pendapatan perusahaan daerah tersebut.*

 

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024