Teheran (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Seyyed Abbas Mousavi pada Jumat (19/4) dengan keras mengutuk serangan teror baru-baru ini di bagian barat-laut Pakistan, yang menewaskan 14 personel keamanan.
Mousavi, yang menyampaikan solidaritas buat rakyat dan Pemerintah Pakistan, mengatakan terorisme adalah fenomena jahat yang takkan terhapuskan kecuali melalui kerja sama penuh semua negara yang telah menjadi korbannya.
"Iran menyampaikan kesediaannya untuk setiap kerja sama dengan Pakistan, yang bersaudara dan bertetangga, dalam semua bidang keamanan, intelijen dan operasi guna memerangi terorisme," kata Mousavi, sebagaimana dikutip Kantor Berita Iran, IRNA --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Beberapa pria bersenjata menewaskan 14 orang saat menyergap satu bus penumpang di bagian barat-daya Pakistan, kata pemerintah lokal.
Sebanyak 35 orang diduga sedang melakukan perjalanan dari Karachi menuju Gwadar ketika pria bersenjata menghentikan kendaraan mereka, memeriksa identitas orang yang berada di dalam bus dan kemudian mulai menembaki orang secara selektif.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengutuk serangan tersebut, dan menyebutnya "perbuatan teror".
Ia memerintah pihak berwenang "untuk melakukan segala upaya yang mungkin guna mengidentifikasi dan menyeret para pelaku serangan kejam itu ke pengadilan".
Sumber; IRNA
Berita Lainnya
Aktor Nicholas Saputra-Putri Marino rajut cinta di New York, AS
Kamis, 25 April 2024 20:27 Wib
Barat kacaukan situasi di Kaukasus Selatan, beber Rusia
Kamis, 25 April 2024 20:23 Wib
Partai Golkar harapkan peroleh kursi proporsional di kabinet Prabowo-Gibran
Kamis, 25 April 2024 20:00 Wib
Ditemukan mayat dalam mayat dalam koper, polisi mengusut
Kamis, 25 April 2024 19:53 Wib
Pengembangan AI mendukung pemajuan pendidikan di Indonesia
Kamis, 25 April 2024 19:51 Wib
Ketua Ormas PGN mengambil formulir pendaftaran cabup di PDIP Kulon Progo
Kamis, 25 April 2024 19:48 Wib
Pemerintah fasilitasi investasi Jepang di proyek TOD MRT Jakarta
Kamis, 25 April 2024 18:02 Wib
Polisi keluarkan "red notice" dua pelaku perdagangan orang berkedok mahasiswa magang kerja di Jerman
Kamis, 25 April 2024 17:40 Wib