BMKG sebut curah hujan di DIY berangsur menurun

id Bmkg

BMKG sebut curah hujan di DIY berangsur menurun

Ilustrasi.Bmkg Yogyakarta. (Foto Antara)

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Meteoroligi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan curah hujan di Derah Istimewa Yogyakarta berangsur mengalami penurunan karena secara bertahap akan mulai memasuki musim kemarau.

"Curah hujan menurun karena memang kita sudah secara bertahap akan masuk musim kemarau, dimulai dari akhir April ini hingga Mei nanti," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta Djoko Budiono di Yogyakarta, Selasa.

Hasil analisis iklim di DIY selama dasarian kedua Bulan April 2019 mulai 11-20 April 2019, menurut dia, curah hujan selama periode itu pada umumnya hanya berkisar 0-50 mm per dasarian atau masuk kategori rendah.

Meski secara umum curah hujan telah masuk kategori rendah, menurut dia, beberapa tempat seperti Gunung Kidul bagian tengah dan Sleman curah hujannya masih cukup tinggi yaitu berkisar 51-200 mm per dasarian.

BMKG Stasiun Klimatologi memprakirakan dalam 10 hari ke depan curah hujan diprediksi akan sedikit meningkat bila dibandingkan 10 hari sebelumnya yaitu berkisar 20-75 mm per dasarian .

"Secara umum iklim di Bulan April ini wilayah Yogyakarta masih masuk kategori pancaroba. Di masa pancaroba ini potensi terjadinya hujan masih berpeluang muncul terutama di siang, sore, dan menjelang malam," kata dia.

Secada bertahap, DIY akan masuk ke dalam musim kemarau dimulai dari Yogyakarta bagian selatan-timur, kemudian bagian tengah dan terakhir di bagian utara. Semua wilayah diprediksi masuk awal kemarau di kisaran Mei 2019.

"Untuk itu agar masyarakat tetap mewaspadai potensi hujan yang masih terjadi di pancaroba ini serta mulai mempersiapkan diri menghadapi musim kemarau yang akan datang," kata dia.