Dinkes Yogyakarta menyiagakan petugas kesehatan selama rekapitulasi suara

id kesehatan, PPS, PPK, rekapitulasi

Dinkes Yogyakarta menyiagakan petugas kesehatan selama rekapitulasi suara

Yogyakarta siagakan petugas medis dari puskesmas untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi petugas yang terlibat dalam proses rekapitulasi penghitungan suara di wilayah (Foto ANTARA/Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyiagakan petugas kesehatan yang siap diterjunkan ke lokasi rekapitulasi suara di tiap kecamatan untuk memastikan kondisi kesehatan seluruh petugas yang terlibat dalam kegiatan tersebut baik.

“Kami siagakan petugas medis dari tiap puskesmas yang ada di wilayah. Kegiatan ini akan kami lakukan hingga seluruh proses rekapitulasi suara di kecamatan selesai dilakukan. Bagaimanapun juga, mereka bertugas untuk negara dan harus kami dukung,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Agus Sudrajat di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, seluruh proses penghitungan suara yang dimulai dari tempat pemungutan suara (TPS) hingga rekapitulasi berjenjang di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) dilanjutkan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan nantinya di KPU Kota Yogyakarta sangat menguras tenaga dan pikiran.

Oleh karena itu, lanjut dia, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta berinisiatif menyiagakan dan menerjunkan petugas medis untuk melakukan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh petugas yang terlibat dalam proses rekapitulasi penghitungan suara.

“Layanan pemeriksaan kesehatan tidak hanya untuk PPS dan PPK saja tetapi seluruh pihak yang terlibat. Bisa linmas atau kepolisian dan pengawas pemilu yang ada di lokasi tersebut,” katanya.

Dari layanan kesehatan yang telah dilakukan sejak Jumat (19/4), Agus menyebut, banyak petugas yang mengalami kelelahan karena harus bekerja lembur selama beberapa hari menyelesaikan rekapitulasi suara dan mengisi cukup banyak dokumen.

Sejumlah gangguan kesehatan yang dialami atau dikeluhkan petugas di antaranya adalah sakit kepala disebabkan kurang tidur, lelah, dan naiknya tekanan darah, hingga nyeri otot.

“Biasanya, dokter akan memberikan obat penurun tekanan darah dan multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta meminta mereka memperhatikan asupan gizi dan kecukupan konsumsi air mineral karena biasanya petugas justru lebih sering minum kopi,” katanya.

Selain mengalami kelelahan fisik, Agus menyebut, petugas rekapitulasi juga mengalami tingkat stres yang cukup tinggi karena proses rekapitulasi suara cukup rumit dan mereka dituntut bekerja dengan cermat untuk memastikan tidak ada kesalahan sedikitpun saat memasukkan atau menulis data hasil penghitungan suara.

Meskipun demikian, tidak ada petugas rekapitulasi suara yang harus dirujuk ke rumah sakit untuk memperoleh layanan kesehatan lanjutan. Rumah sakit rujukan yang disiapkan adalah RS Pratama dan RS Jogja.

“Jika sewaktu-waktu ada petugas yang jatuh sakit atau pingsan dan membutuhkan, maka mereka bisa menghubungi YES 119,” katanya.

Berkaca pada penyelenggaraan pemungutan suara tahun ini, Agus menyebut, perlu dipikirkan ulang mengenai sumber daya manusia yang nantinya terlibat secara aktif.

“Ini adalah pekerjaan yang sangat berat. Mungkin dibutuhkan cek kesehatan yang lebih rinci bagi calon petugas. Terutama jika mereka sudah berusia lebih dari 45 tahun,” katanya.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024