Jenewa (ANTARA) - Pihak berwenang Yaman menahan sekitar 3.000 migran gelap, mayoritas warga Ethiopia, di selatan Yaman, "menciptakan situasi kemanusiaan yang genting," kata badan migrasi PBB, Jumat.
"IOM sangat prihatin tentang kondisi migran yang ditahan. Kami juga sedang melakukan pembicaraan dengan pihak berwenang guna memastikan akses kepada para migran yang ditahan," kata Organisasi Internasional untuk Migrasi.
Menurut pernyataan IOM, para migran ditahan di stadion terbuka dan di kamp militer.
Penahanan dimulai sejak Minggu di Kota Aden dan provinsi tetangga Lahj, yang dikendalikan oleh pemerintah dukungan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang diakui secara internasional. Pemberontak Al-Houthi, yang bersekutu dengan Iran, menguasai Sanaa, ibu kota, dan sejumlah pusat kota besar lainnya.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Pemerintah minta pemberi kerja Jepang latih bahasa untuk PMI terampil
Kamis, 25 April 2024 9:51 Wib
Ribuan orang banjiri "Kartini Taiwan Music Festival 2024"
Selasa, 23 April 2024 5:01 Wib
Film dokumenter dapat cegah PMI terjebak radikalisme
Jumat, 19 April 2024 7:37 Wib
169 anak PMI telantar di Taiwan-UAE dipulangkan ke RI
Kamis, 4 April 2024 5:22 Wib
Awas, hati-hati perdagangan orang berkedok mahasiswa magang ke Jerman
Jumat, 22 Maret 2024 10:50 Wib
Fasilitas bahasa-ujian prometrik disediakan P3MI untuk perawat
Rabu, 6 Maret 2024 3:16 Wib
Lewat pemutaran film "Pilihan", KBRI Singapura edukasi pekerja migran
Senin, 26 Februari 2024 5:57 Wib
Film "Women from Rote Island" kisahkan budaya patriarki
Sabtu, 17 Februari 2024 5:44 Wib