PKK Yogyakarta akan mengelola Rumah Pangan Kita

id rumah pangan kita, UP2K, PKK

PKK Yogyakarta akan mengelola Rumah Pangan Kita

Penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah Kota Yogyakarta, Bulog Divre Yogyakarta dan PKK Kota Yogyakarta tentang Rumah Pangan Kita (RPK) yang akan dikelola oleh Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK di tiap kelurahan (Foto ANTARA/Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (ANTARA) - Usaha peningkatan pendapatan keluarga yang menjadi bagian dari program pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga di setiap kelurahan di Kota Yogyakarta akan mengelola Rumah Pangan Kita bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik.

"Sudah ada penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah Kota Yogyakarta, PKK, dan Bulog terkait pengelolaan Rumah Pangan Kita (RPK), sehingga akan ada tambahan 45 RPK baru di Kota Yogyakarta," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan, dan Anak Kota Yogyakarta Edy Muhammad di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, keberadaan RPK yang dikelola UP2K PKK di tiap kelurahan tersebut ditujukan untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau karena disuplai langsung oleh Bulog.

Beberapa bahan kebutuhan pokok yang sudah disiapkan oleh Bulog dan bisa dijual melalui RPK meliputi lima komoditas yaitu beras dengan kualitas medium hingga premium, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, dan daging kerbau beku. “Bisa juga ditambah dengan komoditas lain apabila memungkinkan seperti bawang dan cabai,” katanya.

Setiap UP2K membutuhkan modal Rp2 juta untuk bisa menjalankan RPK yang biasanya ditempatkan di rumah ketua UP2K.

"Modal untuk RPK bersumber dari dana pemberdayaan ekonomi yang dimiliki UP2K. Jika nanti ada keuntungan, maka keuntungan tersebut sepenuhnya dikelola oleh UP2K," katanya.

Untuk mengatasi kendala terkait tempat berjualan, Edy mengatakan, Bulog dapat mengantar bahan kebutuhan pokok jika ada pesanan dari masyarakat. "Bisa dengan cara layaknya 'pre order'. UP2K mengkoordinir warga dan bahan kebutuhan pokok yang diinginkan dan nanti tinggal menghubungi Bulog untuk penyediaan barangnya. Hal ini dilakukan karena ada beberapa RPK yang tidak memiliki fasilitas untuk penyimpanan," katanya.

Meskipun demikian, lanjut Edy, Bulog juga tetap memberikan fasilitas berupa rak untuk etalase dan spanduk atau papan nama toko.

"RPK ini bisa diakses oleh seluruh masyarakat, tidak hanya terbatas untuk masyarakat kurang mampu yang masuk program keluarga harapan saja," katanya.

Sementara itu, Kepala Divre Bulog Yogyakarta Rini Andrida mengatakan, operasional RPK yang dikelola UP2K PKK sangat tepat karena sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan.

"Harapannya, RPK akan memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan bahan kebutuhan pokok," katanya yang menyebut saat ini ada sekitar 1.900 RPK di seluruh DIY.

Selain RPK, juga dibuka Toko Baitul Pangan (Tobatan) hasil kerja sama antara Bulog dengan Baznas Kota Yogyakarta.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024