Infrastruktur Palapa Ring ditargetkan selesai sebelum 17 Agustus

id palapa ring,palapa ring timur,anang latif,bakti,target palapa ring

Infrastruktur Palapa Ring ditargetkan selesai sebelum 17 Agustus

Menteri Kominfo Rudiantara saat berdiskusi dengan pekerja palapa ring atau pilot yang mendistribusikan material untuk pembangunan menara palapa ring di wilayah pegunungan Tengah Papua. (ANTARA News Papua/Marius Frisson Yewun)

Jakarta (ANTARA) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan seluruh infrastruktur Palapa Ring ditargetkan selesai dan dapat digunakan sebelum 17 Agustus.

"Kami targetkan pertengahan tahun ini dan Menteri (Kominfo Rudiantara) menargetkan 17 Agustus bisa ‘deliver service’,” kata Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Latif di Jakarta, Jumat.

Target tersebut, menurut Anang, lebih lama dari rencana awal penyelesaian proyek pembangunan jaringan serat optik nasional itu pada Juni.

Anang mengaku persoalan keamanan di Papua, sebagai salah satu wilayah proyek Palapa Ring Timur, menjadi penyebab target penyelesaian Palapa Ring meleset dari target awal.

Hingga awal Mei, pembangunan Palapa Ring Timur telah mencapai 96 persen.

Selain itu, kontur wilayah Papua dan Papua Barat yang berupa pegunungan juga menjadi kendala lain pembangunan Palapa Ring Timur. BAKTI mencontohkan kendala di Kabupaten Intan Jaya misalnya yang memerlukan 52 menara jaringan.

Sebanyak 28 menara dari 52 menara itu berada di atas pegunungan sehingga membutuhhkan helikopter untuk mengangkut material yang diperlukan.

Satu menara jaringan rata-rata memerlukan 80-100 ton material yang harus diangkut. Sedangkan helikopter yang tersedia hanya mampu mengangkut maksimal tiga ton sekali jalan.

Proyek infrastruktur jaringan Palapa Ring dibagi menjadi tiga paket, yaitu Barat, Tengah dan Timur. Dua paket yaitu Barat dan Tengah sudah selesai dibangun sejak 2018.

Sebelumnya, Anang Latif mengatakan pembangunan Palapa Ring Timur sempat terkendala baku tembak di Kabupaten Nduga sehingga para pekerja harus menghentikan kegiatan mereka untuk sementara waktu dengan pertimbangan keamanan.

Proyek tersebut juga terkendala banjir bandang di Sentani yang menyebabkan sejumlah material pembangunan hilang.
 
Pewarta :
Editor: Eka Arifa
COPYRIGHT © ANTARA 2024