Disdag Kulon Progo memperkirakan harga bawang putih turun akhir Mei (VIDEO)

id Bawang putih,kebutuhan pangan

Disdag Kulon Progo memperkirakan harga bawang putih turun akhir Mei (VIDEO)

Penjual daging ayam di Pasar Wates, Kabupaten Kulon Progo, melayani pembelian. Permintaan daging ayam saat Ramadan cukup tinggi karena dialah untuk menu takjil. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperkirakan harga bawang putih di tingkat pedagang pasar rakyat mengalami penurunan pada akhir Mei 2019 seiring dengan tibanya produk impor.

Pelaksana tugas kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kulon Progo Eko Wisnu Wardhana di Kulon Progo, Kamis, mengatakan berdasarkan rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY diperoleh informasi bahwa bawang putih impor masih didatangkan dari Tiongkok yang diperkirakan masuk Indonesia sekitar 10 hari ke depan.

"Semoga harga bawang putih dapat kembali normal, setidaknya pada Minggu ke-empat Mei karena dalam proses impor masih dibutuhkan waktu untuk bongkar muat di pelabuhan dan pendistribusian ke daerah-daerah," kata Eko Wisnu.

Saat ini, menurut dia, harga bawang merah masih terkendali pada kisaran Rp30.000 per kilogram.

Namun kenaikan cukup tinggi dialami bawang putih. Pantauan di lapangan, harga bawang putih jenis kating pada Senin (6/5) sebesar Rp57.000 per kilogram.
Tren naiknya harga bawang putih telah dimulai sejak pertengahan Februari 2019, dengan harga pada waktu itu tercatat sebesar Rp30.000 per kilogram.

"Untuk menjaga agar harga tidak menjadi liar terkendali, Pemkab DIY bersama Bulog Divre DIY berencana menggelar operasi pasar. Untuk mekanisme dan komoditi yang akan dijual masih akan dirapatkan dengan Disperindag DIY," katanya.

Lebih lanjut, Eko Wisnu mengatakan kenaikan harga bahan pokok selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah tetap akan terjadi pada beberapa komoditas.

Hal tersebut dikarenakan pada momen Ramadhan tingkat konsumsi masyarakat cenderung meningkat, bila dibandingkan dengan pasokan yang terbatas, yang dapat berdampak pada naiknya harga kebutuhan.

Namun, harga beras diperkirakan masih terkendali rata-rata pada kisaran Rp9.000 per kilogram untuk beras medium.

"Beberapa wilayah di Kulon Progo saat ini tengah memasuki musim panen, seperti Kecamatan Lendah dan Galur, sehingga dapat menekan kenaikan harga beras," katanya.

Harga gula pasir masih stabil dengan harga rata-rata Rp11.600 per kilogram. "Harga gula pasir pada awal Mei sedikit tertekan karena meningkatnya kebutuhan masyarakat," katanya.

Selanjutnya, harga daging ayam broiler berdasarkan pemantauan Dinas Perdagangan, berkisar Rp32.000 per kilogram. Harga tersebut masih cukup stabil naik Rp2.000 per kilogram dari pada April sebesar Rp28.000 per kilogram.

Menurut Eko Wisnu, mengelola ekspektasi masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok.

"Kami mengimbau masyarakat membeli barang sesuai kebutuhan, sehingga tidak terjadi pengurangan berlebihan saat Ramadhan," imbaunya.
         Baca juga: Disperindag Yogyakarta kembali gelar operasi pasar bawang putih