Pemantauan daging sapi gelonggongan diintensifkan menjelang Lebaran

id daging sapi, gelonggongan, oplosan

Pemantauan daging sapi gelonggongan diintensifkan menjelang Lebaran

Ilustrasi - penjual daging sapi .ANTARA FOTO/Rahmad/ama. (ANTARA FOTO/RAHMAD)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta akan mengintensifkan pemantauan penjualan daging sapi di sejumlah pasar tradisional menjelang Lebaran untuk memastikan tidak ada daging gelonggongan atau oplosan yang dijual.

“Sekitar 10 hari menjelang Lebaran akan kami intensifkan pemantauan maupun sidak,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto di Yogyakarta, Jumat.

Meskipun demikian, Sugeng memperkirakan, pedagang yang menjual daging sapi gelonggongan atau oplosan hampir tidak akan ditemukan karena saat ini konsumen sudah memiliki pengetahuan yang cukup baik untuk mencermati kualitas daging sapi yang akan mereka beli.

Ia menyebutkan pedagang banyak yang tidak mau berspekulasi dengan menjual daging gelonggongan yang kualitasnya tidak terlalu baik atau daging oplosan karena konsumen sangat selektif.

“Konsumen sudah mengetahui bagaimana cara membedakan daging yang berkualitas baik dengan daging yang tidak berkualitas. Di media elektronik, sosial maupun ‘you tube’ sudah banyak beredar informasi atau tips untuk mencermati kualitas daging,” katanya.

Sugeng menyebutkan akan melakukan pemantauan dengan menerjunkan banyak petugas ke sejumlah pasar tradisional besar seperti Beringharjo, Kranggan, Sentul dan Kotagede karena memiliki suplai daging dalam jumlah banyak.

“Untuk pasar-pasar kecil, kami cukup menurunkan dua petugas,” lanjutnya.

Untuk jumlah sapi yang disembelih di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan Yogyakarta sampai saat ini masih normal yaitu sekitar enam ekor setiap hari.

Namun, jumlah sapi yang disembelih diperkirakan mengalami kenaikan hingga 100 persen menjadi 12 ekor sekitar satu pekan menjelang Lebaran. “Seperti tahun lalu, satu pekan sebelum Lebaran RPH Giwangan menyembelih hingga 12 ekor sapi per hari. Pada saat itu, ada kenaikan permintaan dari konsumen,” katanya.

Untuk daging dari luar Kota Yogyakarta tetap harus menjalani “her kuering” di RPH Giwangan sebelum dijual ke pasar tradisional.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan, harga daging sapi di pasar tradisional sampai saat ini masih stabil.

“Daging sapi dengan kualitas baik dijual dengan harga Rp120.000 per kilogram (kg). Harga ini sudah bertahan cukup lama. Dan kami pastikan, stok daging sapi selama puasa mencukupi,” katanya.
Baca juga: Bulog DIY mulai mendistribusikan bawang putih untuk stabilkan harga

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024