Pemkab: ibu rumah tangga diberi pelatihan pengolahan hasil laut

id Pengolahan hasil laut

Pemkab: ibu rumah tangga diberi pelatihan pengolahan hasil laut

Petugas dari DKP Gunung Kidul memberikan penjelasan soal pengembangan ikan. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan pelatihan pengolahan hasil laut kepada kalangan ibu rumah tanggga untuk memberdayakan ekonomi masyarakat dan mendukung perkembangan sektor pariwisata di daerah ini.

"Pelatihan pengolahan hasil laut ini untuk merespons pesatnya perkembangan sektor pariwisata di daerah ini agar hasil laut dapat diserap wisatawan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunung Kidul Khrisna Berlian di Gunung Kidul, Senin.

Ia mengatakan jumlah kunjungan wisatawan di daerah ini banyak terpusat di kawasan pesisir pantai. Untuk itu, DKP memberikan pelatihan kelompok ibu rumah tangga di kawasan pesisir agar bisa mengolah hasil laut. Hasil pengolahan hasil laut ini agar nantinya dminati kalangan wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.

"Beberapa waktu lalu ada pelatihan ibu-ibu PKK di wilayah Ngrenehan, Panggang, dan Karangmojo. Kami memberikan pelatihan kepada mereka agar terampil dan mampu menanfaatkan hasil laut menjadi produk dengan nilai jual lebih,” kata Krisna,

Ia menambahkan hasil tangkapan laut berupa ikan di Gunung Kidul saat ini cukup melimpah. Namun masih sedikit yang menjual hasil laut tersebut dalam bentuk olahan karena sebagian besar hasil laut masih dijual para nelayan ke pengepul.

"Biasanya kan ikan segar djual i TPI-TPI, masih dalam bentuk ikan. Nah, kita memberi pelatihan agar ikan bisa dibuat dalam bentuk olahan,” kata dia.

"Mereka punya pangsa pasar wisatawan, peluang ini akan kita manfaatkan agar produk mereka dilirik wisatawan,” kata dia.

DKP  akan melakukan pendampingan terkait dengan penyediaan bahan baku produk sehingga kalangan ibu rumah tangga dapat kontinu membuat olahan yang saat ini telah dimulai.

"Kami akan mendampingi kelompok ini dalam pengadaan bahan baku agar kontinuitas produksi terjaga sehingga kegiatan yang saat ini masih merupakan pekerjaan sambilan dapat menjadi pekerjaan pokok yang hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Krisna.

Ia menjelaskan selama ini pelatihan masih terfokus kepada olahan berbahan dasar ikan. "Hal tersebut karena ikan merupakan bahan baku olahan yang paling mudah ditemukan di Gunung Kidul," katanya.
aca juga: DKP Kulon Progo mengembangkan mina padi di Kalibawang