Ankara (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk serangan "drone" pada awal pekan lalu terhadap dua stasiun pompa di sepanjang pipa saluran minyak strategis Arab Saudi, dan menyerukan penahanan diri di wilayah tersebut.
"Kami mengutuk serangan 14 Mei terhadap dua instalasi pompa minyak di Pelabuhan Yanbu, Arab Saudi, yang tampaknya dilancarkan oleh gerilyawan Al-Houthi dengan menggunakan pesawat nirawak," kata Juru Bicara Hami Aksoy di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang.
"Kami menyerukan dihindarinya setiap langkah provokatif yang dapat membahayakan keamanan dan kestabilan di wilayah ini," tambah Aksoy.
Pipa saluran tersebut mengirim minyak dari Provinsi Arab Saudi Timur ke Pelabuhan Yanbu.
Pada Rabu, Arab Saudi mengirim surat ke Dewan Keamanan PBB untuk menyalahkan Iran dan gerilyawan Syiah Yaman, Al-Houthi, atas serangan itu, yang dilaporkan mengakibatkan kerusakan besar.
Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Staf asing Exxon Mobil di ladang minyak Irak dievakuasi
Berita Lainnya
140 orang meninggal saat serangan gedung di konser Moskow
Kamis, 28 Maret 2024 19:58 Wib
Ukraina dituduh Rusia dalang serangan di Crocus City Hall
Selasa, 26 Maret 2024 19:52 Wib
Presiden Putin: Intimidasi, serangan di aula konser Moskow
Selasa, 26 Maret 2024 9:29 Wib
Pengadilan Moskow menahan empat tersangka penyerang Balai Kota Crocus
Senin, 25 Maret 2024 20:47 Wib
Ukraina bantah terlibat serangan di Moskow
Senin, 25 Maret 2024 9:31 Wib
Militer Israel lancarkan serangan di Khan Younis Gaza
Senin, 25 Maret 2024 9:29 Wib
ISIS bertanggung jawab serangan di Moskow, ungkap AS
Minggu, 24 Maret 2024 11:39 Wib
Rusia: Warga asing terlibat serangan di gedung konser Moskow
Minggu, 24 Maret 2024 1:34 Wib