London gelar acara protes kontes Eurovision

id Acara London,Tandingan Eurovision,Keberhasilan besar

London gelar acara protes kontes Eurovision

Acara musik digelar di London sebagai tandingan Eurovision di Israel. (Anadolu Agency)

London (ANTARA) - Satu gerakan boikot terhadap kontes nyanyi Eurovision --yang diselenggarakan di Israel-- telah mendulang keberhasilan besar saat acara itu memperkuat kesadaran mengenai nasib buruk rakyat Palestina, kata Palestine Solidarity Campaign.

Hoda Amari dari Campaign tersebut mengatakan kepada Kantor Berita Turki, Anadolu, kontes Eurovision telah "menjadi kegagalan total" buat Israel.

Artis Palestina, Israel dan internasional telah bersatu untuk menyelenggarakan serial konser sebagai tandingan buat Eurovision Song Contest di Ibu Kota Israel, Tel Aviv, dari 14 sampai 18 Mei.

Penampilan penyanyi pop Madonna, sebagai bintang tamu, dalam kompetisi internasional tahunan itu telah mengundang pengutukan terutama dari gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (DBS), yang telah mendorong para artis agar tidak hadir di Israel karena pendudukannya atas wilayah Palestina.

Ketika berbicara dalam acara tandingan terhadap kontes nyanyi itu, Not The Eurovision Party For Palestine di London Utara, Amari mengatakan Israel mengharapkan sebanyak 50.000 wisatawan datang selama pekan kontes tersebut, tapi jumlah wisatawan hanya mencapai 4.000 sampai 5.000.

Amari mengatakan dengan acara itu mereka bermaksud memprotes kontes tersebut --"yang digunakan Israel untuk menutupi kejahatannya terhadap rakyat Palestina".

Acara di London menyaksikan keikutsertaan ratusan orang di satu tempat di dekat Camden Town dan menampilkan beberapa arti hip hop kondang termasuk Lowkey dan Mic Righteous.

Tarian rakyat Palestina mendapat perhatian orang-orang yang hadir.

"Saya bangga untuk tampil dalam acara ini," kata Lowkey, artis pelopor acara protes di London tersebut, sebagaimana dikutip Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam.

"Untuk menunjukkan hubungan antara normalisasi Israel dan acara internasional seperti kontes nyanyi Eurovision (adalah tujuan nomor satu acara ini)," katanya.

"Tak ada bedanya antara orang Yahudi dan Muslim tapi ada perbedaan antara mereka yang percaya pada kesetaraan buat semua dan mereka yang percaya pada supremasi sebagian," ia menambahkan.

Acara tandingan tersebut berlangsung sampai Ahad dini hari.



Sumber: Anadolu Agency
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024