Kelompok bersenjata membunuhi belasan orang di bar Brazil

id Belem Brazil,kelompok bersenjata

Kelompok bersenjata membunuhi belasan orang di bar Brazil

Polisi Brazil yang sudah pensiun Andre Luiz Pinheiro (50) mengenakan kostum pahlawan super Batman, berpose untuk diambil fotonya di Lapangan Santa Terezinha, Kota Taubate, Brazil, Senin (26/3). Pinheiro dipanggil untuk membantu patroli polisi di jalanan yang penuh tindak kejahatan di Taubate, Brazil. Ia secara resmi ditampilkan ke publik 17 Maret lalu di sejumlah distrik dengan tingkat kejahatan tertinggi di negara bagian Sao Paulo. Kapten Polisi Warley Takeo, salah satu anggota kepolisian yang memutuskan untuk menggunakan tokoh Batman dalam membantu mereka memerangi penyelundupan obat-obatan terlarang, dan langkah tersebut akan memberikan manfaat jangka panjang bagi mereka. Membuat hubungan antara polisi dan Batman akan memberi ide yang jelas antara yang baik dan yang buruk bagi anak-anak, kata Takeo. (FOTO ANTARA/REUTERS/Roosevelt )

Sao Paulo (ANTARA) - Kelompok bersenjata menyerbu sebuah bar yang terletak di Kota Belem Brazil pada Minggu dan menembaki para pengunjungnya.

Media setempat melaporkan 11 orang tewas dan seorang lainnya mengalami luka.

Kelompok bersenjata, yang menggunakan masker untuk menutupi wajah mereka, tiba dengan mengendarai beberapa mobil dan sebuah sepeda motor. Mereka langsung menembak mati enam perempuan dan lima pria di lingkungan miskin yang marak kekerasan di ibu kota negara bagian Para, kata situs berita G1.

Tidak da informasi mengenai kemungkinan motif kejahatan dan tidak ada penangkapan yang dilakukan pada Minggu malam. Identitas para korban tidak diungkapkan.

Beberapa video pascapenembakan yang diunggah di media sosial memperlihatkan jasad korban tewas tergeletak di lantai dan satu jasad perempuan terbaring di atas meja bar.

Peristiwa itu terjadi di lingkungan Guam, satu dari tujuh lokasi paling rawan kekerasan di daerah Belem, tempat pasukan federal dikerahkan pada Maret untuk meningkatkan keamanan.

Terdapat 756 kematian akibat kekerasan di negara bagian Para selama empat bulan pertama tahun ini.

Sumber: Reuters
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024