Kulon Progo mentambah 3.772 kartu keluarga sejahtera

id kartu keluarga sejahtera,kulon progo

Kulon Progo mentambah 3.772 kartu keluarga sejahtera

Dua orang warga menunjukkan kartu keluarga sejahtera (KKS). (ANTARA/ Akhmad Nazaruddin Lathif)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, 2019 akan menambah sebanyak 3.772 kartu keluarga sejahtera (KKS).

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulon Progo Eka Pranyoto di Kulon Progo, Rabu, mengatakan saat ini, jumlah kartu keluarga sejahtera di Kulon Progo sebanyak 47.323, dan akan bertambah menjadi 51.095 KKS.

"Dinsos P3A masih memperbaharui data, karena ada kesalahan memasukan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Perjalanan memasukkan penambahan jumlah KKS tidak sekaligus, tapi bertahap," kata Eka.

Ia mengatakan sinkronisasi data ini bertujuan supaya pihak perbankan tidak melakukan penolakan. Data diperbaiki supaya data ini cocok dengan data lain, misalnya satu identitas bisa mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH),  Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS).

"Bantuan dari pemerintah dapat terpantau dengan satu identitas tunggal," katanya.

Sementara ini, data kemiskinan di Kulon Progo berdasarkan versi Basis Data Terpadu (BDT) tercatat 226 ribu, ada 20 ribu-an atau sembilan persen yang diproses karena NIK salah dan belum sinkron.

"Kami memperbaiki datanya supaya masyarakat dapat kartunya, di sisi lain kami juga memperbaiki data kemiskinan," katanya.

Eka mengatakan penambahan KKS di Kulon Progo ini merupakan kuota baru dari Kementerian Sosial. Pihaknya tidak mengetahui pertimbangan Kemensos memberikan tambahan kuota KKS.

"Sejauh ini, ada beberapa kota/kabupaten jumlah penerima KKS ada yang bertambah dan ada yang berkurang," kata dia.

Lebih lanjut, Eka mengatakan tidak ada  keterkaitan antara penurunan angka kemiskinan di Kulon Progo dengan penambahan kuota KKS. Kemiskinan itu dikelompokkan dari kemiskinan absolut hingga kemiskinan yang rentan.

"Diikutsertakan warga yang rentan miskin mendapat KKS ini supaya tidak masuk dan jatuh dalam garis kemiskinan," katanya.
Baca juga: Warga Kulon Progo menyerbu mobil layanan penukaran uang