Dishub Sleman menyiapkan rambu pemandu di jalur alternatif

id Jalur alternatif,Sleman,Arus mudik

Dishub Sleman menyiapkan rambu pemandu di jalur alternatif

Jalan Gito-Gati di Kabupaten Sleman yang ditutup karena ada pembangunan empat jembatan di sepanjang ruas jalan tersebut. (Foto Antara/Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan rambu-rambu pemandu di jalur alternatif guna membantu kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2019 karena adanya sejumlah proyek jalan yang belum selesai.

"Kami sudah menyiapkan beberapa jalur alternatif. Dan untuk membantu pemudik, kami juga akan memasang rambu-rambu sebagai pemandu," kata Kepala Bidang Lalu lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman Sulton Fatoni di Sleman, Rabu.

Sejumlah ruas jalan di Kabupaten Sleman yang masih terdapat proyek peningkatan kapasitas ruas jalan diantaranya adalah pembangunan empat jembatan di Jalan Gito-Gati dan Proyek "underpass" di Jalan Lingkar Utara (Ring road).

Menurut dia, jalur alternatif yang disediakan untuk mereka yang ingin meuju Klaten dari Magelang bisa melalui jalur dari Tempel belok ke kiri lalu ke arah Timur menuju Pakem, ke Cangkringan sampai ke Prambanan.

Atau malalui jalur selatan yaitu dari Tempel belok ke kanan melewati Klangon hingga ke Jalan Wates.

"Pemudik yang tidak berniat mampir ke Sleman atau Kota Yogyakarta kami arahkan agar langsung dan tidak menggunakan jalur menuju tengah kota," katanya.

Ia mengatakan, untuk jalan lingkar utara (Ring road) yang saat ini terdapat proyek pembangunan "underpass" di simpang empat Jalan Kaliurang, akan dilakukan koordinasi dengan Dishub DIY.

"Kalau di simpang empat Kentungan terkait belum selesainya proyek 'underpass' nanti akan ada manajemen khusus dan akan dibahas dengan forum lalu lintas dan pihak-pihak terkait di Provinsi DIY," katanya.

Sulton mengatakan, arus kendaraan pemudik diprediksi mulai masuk ke Sleman sekitar 31 Mei 2019, bertepatan dengan libur panjang Lebaran.

"Baik kendaraan pemudik yang hanya melintas atau memang Sleman sebagai tujuan," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya juga telah memetakan jalur-jalur yang rawan terjadi kemacetan dan kecelakaan lalulintas di jalur utama pemudik.

"Pemetaan kami, kawasan rawan kemacetan parah terjadi di simpang empat Denggung, sekitaran Pasar Gamping, dan simpang Bandara Adisutjipto. Sedangkan rawan kecelakaan lalulintas, di sepanjang Jalan Magelang, Jalan Solo Km 10 hingga Km 14, Jalan Wates sekitar Pasar Gamping," katanya.
Baca juga: Dishub Bantul rekayasa lalu lintas di jalur wisata
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024