Dana desa membantu masyarakat di Sleman kembangkan potensi

id Dana desa ,Dana desa bantu masyarakat,Dana desa di Sleman,kembangkan potensi desa,kembangkan potensi masyarakat,Dana des

Dana desa membantu masyarakat di Sleman kembangkan potensi

Presiden Joko Widodo bersama Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Bupati Sleman Sri Purnomo meninjau pembangunan irigasi di Desa Sendangtirto, Berbah yang memanfaatkan dana desa. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Purnomo mengaku keberadaan anggaran dana desa di Kabupaten Sleman telah berhasil meningkatkan kesejahteraan warga melalui pengembangan berbagai potensi yang ada di masyarakat.

"Dari dana desa tersebut masyarakat dapat mengembangkan potensi di desanya, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," kata Sri Purnomo saat menerima kunjungan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Rabu.

Menurut dia, potensi masyarakat yang berkembang tersebut di antaranya di Taman Tebing Breksi, Kecamatan Prambanan, kemudian Taman Bunga Puri Mataram dan Kampung Flory di Kecamatan Sleman dan beberapa lokasi lainnya, termasuk pembangunan infrastruktur di masyarakat.

"Meski begitu kami akan terus mengawasi sekaligus mengevaluasi penggunaan dana desa tersebut agar dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya," katanya.

Selain untuk pengembangan potensi pariwisata di masyarakat, pemanfaatan dana desa di Kabupaten Sleman juga digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang diharapkan dapat menunjang perekonomian masyarakat seperti saluran irigasi maupun kandang ternak.

Salah satu pembangunan irigasi yang memanfaatkan dana desa adalah pembangunan saluran irigasi di Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Sleman.

Dalam pembangunan irigasi yang dilakukan pada 2018 tersebut bahkan secara langsung dipantau oleh Presiden Joko Widodo.

Warga setempat membangun saluran irigasi dari Bendung Klontongan sepanjang 350 meter untuk mengairi sawah-sawah para petani

Pembangunan tersebut memanfaatkan dana desa tahun anggaran 2018 sebesar Rp192.414.000.

"Ini mampir ke kegiatan yang berhubungan dengan dana desa. Kegiatan pembangunan irigasi di sini saya kira juga sangat baik, dikerjakan sendiri oleh warga," kata Presiden Joko Widodo saat melakukan peninjauan waktu itu.

Presiden dalam kesempatan tersebut juga ingin memastikan langsung kepada pemerintah daerah setempat terkait dengan proses pertanggungjawaban penggunaan anggaran dana desa yang berjalan sebagaimana mestinya.

"Ingin mengontrol saja lancar atau tidak dan sulit tidaknya pertangungjawabannya," kata Presiden.

Menurut Presiden, pengembangan ekonomi di desa lebih dibesarkan kalau nanti infrastruktur berupa jalan, irigasi, embung, juga yang diperlukan selesai.

Selain pembangunan saluran irigasi, di desa tersebut terdapat beberapa program pembangunan yang pengerjaannya telah selesai dengan seratus persen didanai oleh dana desa.

Sejumlah proyek tersebut ialah pengerjaan jalan di Dusun Jetak sepanjang 126 meter, Dusun Gandu sepanjang 180 meter, Dusun Kadipolo sepanjang 112 meter, Dusun Tampungan-Gamelan sepanjang 185 meter, dan pembangunan talud irigasi Sembung-Minggiran sepanjang kurang lebih 270 meter.

Sementara itu, Kepala Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan Heri Suprapto mengatakan adanya dana desa sangat membantu masyarakat dalam mengembangkan potensi maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Pemanfaatan dana desa di Desa Kepuharjo pada 2018 mampu diserap sebanyak 95 persen.

"Desa Kepuharjo mendapatkan dana desa sebesar Rp901 juta yang digunakan untuk membangun jalan, lapangan bola, talud, dan membangun kandang sapi Kelompok Ternak Batur," kata Heri.

Bentuk Sekber

Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) juga membentuk Sekretariat Bersama Pencegahan, Pengawasan, dan Penanganan Permasalahan Dana Desa guna menekan berbagai persoalan dalam dana desa di Kabupaten Sleman.

Sekber tersebut dibentuk melalui Surat Keputusan Bupati Sleman Nomor 18.1/Kep.KDH/A/2019 tentang Sekretariat Bersama Pencegahan, Pengawasan, dam Penanganan Permasalahn Dana Desa.

Bupati Sleman Sri Purnomo berharap dengan dibentuknya Sekber tersebut pengelolaan dana desa dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan menghidari adanya penyimpangan.

"Dengan adanya Sekber ini diharapkan desa proaktif untuk mengkonsultasikan implementasi dana desanya, agar tidak ada keragu-raguan," katanya.

Menurut dia, dengan adanya dana desa telah banyak lahir Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) baru di Sleman.

"Tentu dengan adanya Sekber ini implementasi dana desa dapat lebih optimal," katanya.

Ia mengatakan, selama ini penggunaan dana desa lebih banyak ke sektor insfrastruktur.

"Kami berharap kedepannya penggunaan dana desa dapat dimanfaatkan untuk peningkatan SDM dan pemberdayaan masyarakat," katanya.

Kepala Dinas PMD Kabupaten Sleman Priyo Handoyo mengatakan tugas Sekber tersebut meliputi fasilitasi, menghipun data dan informasi hasil kegiatan, dan menyusun laporan hasil kerja sama kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan, pengawasan, dan penanganan permasalahan dana desa.

"Selain itu juga akan melaksanakan pertemuan rutin tiap bulannya, melakukan monitoring dan evaluasi dalam pengawasan pengelolaan dana desa, serta melakukan sosialisasi terkait dengan pelaksanaan kerjasama penangangan permasalahan dana desa," katanya.

Adapun keanggotaannya terdiri dari unsur Kepolisian Resor Sleman termasuk Kepolisian Sektor dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman yang terdiri dari beberapa perangkat daerah terkait termasuk seluruh Camat.

Perwakilan BAKN DPR RI Andreas Eddy Susetyo dalam kunjungannya di Sleman mengatakan kunjungan tersebut bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan dana desa guna meningkatkan pembangunan dan perekonomian di Kabupaten Sleman.

Pada kesempatan tersebut tim BAKN juga menyampaikan imbauan dan saran agar dana desa di Kabupaten Sleman dapat dikelola secara transparan dan akuntabel.

Sebagai mitra strategis dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ia mengatakan BAKN siap mendampingi dan memberi masukan-masukan kepada Pemerintah Kabupaten Sleman terkait pengelolaan keuangan, khususnya dana desa.

"Karena tupoksi kita memang untuk menelaah dan menindaklanjuti rekomendasi dari BPK," katanya.
Baca juga: Berbagai kuliner khas Sleman sambut pemudik Lebaran
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024