Bantul inventarisasi daerah kantong kekeringan menjelang Lebaran

id kekeringan bantul,air bersih bantul,kesulitan air bersih

Bantul inventarisasi daerah kantong kekeringan menjelang Lebaran

Arsip Foto. Warga antre mendapatkan air bersih yang dibagikan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul di Jangkang, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta akan menginventarisasi daerah-daerah yang menghadapi kekeringan guna menyiapkan bantuan air bersih menjelang Lebaran.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Jumat, mengatakan awal pekan depan rapat koordinasi akan dilakukan dengan aparat desa-desa di Bantul yang menghadapi kekeringan menjelang Lebaran.

"Kita akan minta inventarisasi desa seperti apa, termasuk kantong-kantong kekeringan dan yang paling mendesak membutuhkan distribusi air menghadapi musim Lebaran ini di mana saja," katanya.

"Ini yang menjadi konsentrasi untuk teman-teman nanti melakukan kegiatan dropping air sesuai dengan harapan masyarakat, karena jangan sampai nanti pada saat memperingati Lebaran masyarakat kesulitan air bersih," ia menambahkan.

Dwi mengatakan saat ini sudah ada dua desa terdampak kekeringan di Bantul yang mengajukan permintaan bantuan air bersih ke BPBD, yaitu Desa Segoroyoso Pleret dan Desa Wijirejo Pandak.

"Bantul Insya Allah siap, kemarin sudah ada permintaan air dari Segoroyoso Pleret dan Wijirejo Pandak untuk kebutuhan ibadah. Kami memang prioritas untuk fasilitas umum, kalau kebutuhan makan dan rumah tangga kita akan support," katanya.

Dwi menjelaskan dana untuk pengadaan bantuan air bersih menjelang Lebaran bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dan bantuan dari perusahaan swasta.

"Biasanya juga ada bantuan CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) dari beberapa lembaga swasta dan perbankan, yang itu Insya Allah sampai akhir nanti juga masih bisa mengover kebutuhan air masyarakat," katanya.
Baca juga: BPBD Kulon Progo: enam kecamatan berpotensi bencana kekeringan