Pelajar Indonesia memelopori kursi penyandang cacat di masjid

id masjid di China, muslim di China, puasa di China

Pelajar Indonesia memelopori kursi penyandang cacat di masjid

Jemaah lansia menjalankan shalat dengan alat bantu kursi di dalam masjid di Nanjing, China. (GIM)

Beijing (ANTARA) - Para pelajar yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Membantu (GIM) di Kota Nanjing, China, mempelopori penyediaan kursi ibadah bagi penyandang disabilitas dan lanjut usia di masjid.

"Untuk pertama, rencana kami akan memberikan bantuan kursi disabilitas pada Masjid Attaqwa di Kota Banjar (Jawa Barat)," kata Ketua GIM Nanjing Kukuh Pamuji kepada Antara di Beijing, Jumat.

Dana pengadaan kursi ibadah khusus bagi penyandang disabilitas itu didapat dari para donatur dan penjualan buku kisah inspiratif yang ditulis para pelajar Indonesia di China, Korea Selatan, Spanyol, dan Polandia.

"Sebenarnya inti dari program ini bukan sekadar penggalangan dana, melainkan menggugah kepedulian sosial kepada kaum disabilitas dan lansia," ujar Pamuji mahasiswa Nanjing Normal University itu.

Dalam penggalangan dana, GIM menggandeng beberapa organisasi atau komunitas warga negara Indonesia yang ada di Ibu Kota Provinsi Jiangsu tersebut, di antaranya Lazismu, Husnul Khotimah, dan Kirana.

Semua masjid di China, Hong Kong, dan Taiwan menyediakan kursi yang bisa membantu kaum disabilitas dan lansia menjalankan shalat.

Biasanya kursi-kursi tersebut tersedia di bagian pinggir, depan, atau belakang ruang utama masjid, baik putra maupun putri.

Kursi tersebut dilengkapi dengan meja kecil yang bisa digunakan untuk menopang kepala saat bersujud.

Pemandangan seperti itu jarang ditemukan di masjid-masjid di Indonesia.

"Bapak saya tidak bisa shalat berjamaah di masjid karena sudah tidak sanggup shalat berdiri dan duduk di lantai setelah mengalami kecelakaan. Kursi ini sangat bermanfaat bagi orang seperti bapak saya," kata Agus Supriyadi, pendiri GIM yang juga mahasiswa di Nanjing, menuturkan. 

Baca juga: STTKD Yogyakarta menerima hibah pesawat Cessna untuk praktek mahasiswa
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024