Dinas Sleman: Layanan pengangkutan sampah mulai H+3 Lebaran 2019

id Sampah lebaran,Dinas sleman

Dinas Sleman: Layanan pengangkutan sampah mulai H+3 Lebaran 2019

Ilustrasi. Tumpukan sampah. (ANTARA/Fanny Octavianus)

Sleman, DIY (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada libur Lebaran tahun ini akan mengangkut sampah rumah tangga mulai H+3 atau 8 Juni 2019, sehingga volume sampah akan meningkat selama hari H hingga H+2.

"Pelayanan pengangkutan sampah baru bisa dilayani pada H+3, karena pada hari pertama dan kedua Lebaran layanan untuk mengangkut sampah libur. Pada H+3 tersebut kami prediksi volume sampah akan meningkat," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Persampahan DLH Kabupaten Sleman Sri Restuti Nurhidayah di Sleman, Sabtu.

Menurut dia, peningkatan volume sampah terjadi untuk sampah rumah tangga karena merupakan akumulasi tumpukan sampah akibat dua hari layanan persampahan tidak beroperasi.

"Sampah di rumah tangga masing-masing akan meningkat pada hari pertama dan kedua Lebaran karena kami tidak ada pelayanan, jadi sampah pasti ditampung di rumah. Pada hari ketiga sudah diambil oleh gerobak dan dibawa ke depo, itu kan pasti melonjak karena akumulasi sampah beberapa hari," katanya.

Ia mengatakan, berdasarkan data dari DLH Sleman, produksi sampah di Sleman rata-rata mencapai 800 ton setiap harinya. Sampah tersebut didominasi sampah rumah tangga, dengan rata-rata produksi 0,67-0,70 kilogram setiap orang per hari.

"Saat liburan Lebaran mungkin yang anak kos banyak yang mudik ke daerah masing-masing, namun juga ada juga perantau yang mudik ke Sleman, jadi hampir sama saja produksi sampahnya," katanya.

Selama Ramadhan ini, kata dia, produksi sampah di Sleman cukup meningkat. Hal tersebut dikarenakan adanya pasar Ramadhan yang juga turut menyumbang sampah dan didominasi sampah plastik kemasan makanan dan minuman.

"Pasar Ramadhan tidak langganan layanan sampah kepada kami, biasanya oleh pedagang sampah mereka bawa pulang. Atau, masyarakat yang belanja di pasar Ramadhan membawa pulang makanan atau minuman yang dikemas dengan plastik," katanya.

Sri Restuti mengatakan, sampah-sampah plastik kemasan yang dibawa pulang tersebut baru kemudian diambil petugas dan dibuang ke depo.

Pengurus Paguyuban Depo Sampah Nogotirto, Gamping Hartono mengatakan, sejauh ini belum ada peningkatan volume sampah yang signifikan. Jika ada, volume sampah rumah tangga yang menyumbang peningkatan terbanyak.

"Biasanya H-7 Lebaran mulai banyak peningkatan volume sampah," katanya.

Ia mengatakan, yang dkhawatirkan adalah justru munculnya sampah liar di depan depo. Sebab dari sampah-sampah liar yang dikumpulkan, saat ini sudah ada dua kubik

"Anggota paguyuban tetap berjaga 24 jam agar tidak ada yang membuang sampah liar di depan depo. Sudah kami larang, sudah kami jaga tapi ada yang bandel. Akhirnya, ya kami biarkan mereka membuang sampah dan dimasukkan ke depo, walaupun tidak berlangganan asalkan pada jam-jam tertentu," katanya.
Baca juga: Warga mengeluhkan TPS Pringwulung karena cemari lingkungan
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024