Dispar Gunung Kidul mengkaji pembentukan objek wisata halal

id Objek wisata halal

Dispar Gunung Kidul mengkaji pembentukan objek wisata halal

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan kajian pembentukan objek wisata halal atau wisata ramah muslim yang bertujuan menggaet wisatawan dari Timur Tengah seiring beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono di Gunung Kidul, Minggu mengatakan rencananya, objek wisata yang akan dikembangkan menjadi obyek wisata halal, yakni Pantai Gesing di Kecamatan Panggang dan Pantai Ngerenehan di Kecamatan Saptosari.

"Dua objek wisata ini memiliki daya tarik yang yang kuat dan ada beberapa pertimbangan lain. Pada intinya kami ingin memudahkan wisatawan khususnya kaum muslim dalam beraktifitas di objek wisata," kata Harry.

Ia mengatakan objek wisata halal, membawa konsekuensi yakni pemkab harus menyediakan sarana dan prasarana pendukung, mulai dari tempat ibadah, toilet yang membedakan antara pria dan wanita. Selain itu juga menyediakan makanan dan minuman yang halal mulai dari bahan baku, cara pengolahan hingga penyajiannya. Beberapa aspek lain pun juga akan diperhatikan dan dikembangkan, sehingga suasana keagamaan benar-benar tercipta.

"Pengembangan suatu obyek wisata, tidak hanya melihat dari daya tarik saja, akan tetapi nilai tambah yang ada. Misalnya membuat nyaman dan mempermudah pengunjung untuk beraktivitas, ibadah, dan lainnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Promosi dan Informasi Wisata Dinas Pariwisata Gunung Kidul Purnomo Sumardamto mengatakan wisata halal sendiri sekarang ini masih sebatas konsep yang belum diterapkan oleh pemkab. Hal ini dikarenakan membutuhkan persiapan yang harus cukup matang dan mengacu pada beberapa aspek lainnya.

"Dari pemkab sendiri, masih mengolah beberapa pertimbangan dan melihat atau belajar dari beberapa daerah yang telah menerapkan konsep seperti ini," katanya.

Sebenarnya konsep pengembangan wisata halal ini telah digagas oleh pemkab sejak 2018 lalu. Namun nampaknya ada sejumlah penyesuaian dan pertimbangan yang membuat penerapannya hingga saat ini belum terealisasi.

"Namun demikian, Pemkab Gunung Kidul sendiri terus berupaya mewujudkan program-program yang tengah digagas itu," katanya.

Sebelumnya, Bupati Gunung Kidul Badingah mengatakan konsep wisata halal juga direncanakan menyajikan kuliner dengan makanan khas dan oleh-oleh yang memperhatikan kehalalan bahan baku dan cara masaknya. Sehingga aspek religi akan tercipta di kawasan wisata yang ada di Gunungkidul.

"Dengan pengembangan wisata halal, segmen wisatawan juga dapat dikembangkan," katanya.

Dia mengatakan Islamic Tourism sama seperti kegiatan wisata lain. Hanya saja ditambah dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah selama berwisata. "Sehingga bisa menambah pemberian kebutuhan bagi wisatawan berupa alternatif wisata halal ini," katanya.