Dinkes Gunung Kidul: tiga warga Bejiharjo negatif antraks

id Suspek antraks,Dinkes Gunung Kidul

Dinkes Gunung Kidul: tiga warga Bejiharjo negatif antraks

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul Dewi Irawati memberikan informasi disela-sela HUT ke-188 Kabupaten Gunung Kidul di Bangsal Sewokoprojo. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Dewi Irawati menyatakan tiga orang yang kontak langsung dengan sapi yang terkena antraks di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, dinyatakan negatif suspek antraks.

Dewi Irawati di Gunung Kidul, Senin (27/5), mengatakan pascaditemukannya kasus antraks di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Dinas Kesehatan langsung mengambil sampel darah dua dari tiga yang kontak langsung dengan sapi yang terkena penyakit antraks, hasil dari pengecekan laboratorium menunjukkan yang bersangkutan negatif antraks.

"Kedua orang tersebut memang melakukan kontak langsung dengan sapi yang terkena antraks yang berasal dari Grogol dan Gedangrejo, Karangmojo. Hasil dari laboratorium, keduanya negatif antraks," katanya.

Meski negatif antraks, dinas kesehatan akan terus melakukan pemantauan dan menyembuhkan penyakit yang diderita tiga orang tersebut. Tiga orang itu ada luka, seperti bisul dan gatal-gatal.

Menurut dia, kasus ditemukannya antraks tersebut harus diikuti hingga selesai, dan jika memang ada seseorang yang terjangkit oleh antraks pihaknya sudah menyiapkan obatnya, dan yang tak kalah penting adalah mencegah antraks menyebar di tempat lainnya.

"Langkah selanjutnya adalah menyembuhkan penyakit yang diderita mereka. Kalau vaksin untuk antraks sih tidak ada, lebih ke penyembuhan lukanya saja pastikan ada infeksinya itu," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto mengatakan hingga saat ini, pihaknya masih belum mengetahui dari mana antraks tersebut dapat masuk hingga Gunung Kidul, dan pihaknya terus melakukan penelusuran lebih lanjut.

Untuk jangka pendek ini, Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul saat ini telah memeriksa sebanyak 671 sapi, 676 kambing dan sembilan domba.

Selain itu, pihaknya terus melakukan pencegahan agar antraks tidak menyebar ke daerah lain, pihaknya juga telah memeriksa sampel tanah dari beberapa kecamatan.

"Kami juga telah mengambil sampel tanah di Kecamatan Semanu, dan Nglipar. Hasilnya, kami masih menunggu hasil sampel tanah lainnya," katanya.
Baca juga: Dinkes imbau masyarakat tidak resah menyikapi kasus antraks di Gunung Kidul