Polres Sleman mengaktifkan "Kring Serse" antisipasi pencurian saat Lebaran

id Kapolres Sleman,Rizky Ferdiansyah,Mudik Lebaran 2019,Idul Fitri 1440H,Info Mudik,ramadhan,tradisi lebaran,arus mudik,aru

Polres Sleman mengaktifkan "Kring Serse" antisipasi pencurian saat Lebaran

Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah. (Foto Antara/Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman (ANTARA) - Kepolisian Resor Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, membentuk "Kring Serse" pada libur Lebaran Idul Fitri 1440 H/2019 untuk mengantisipasi aksi kejahatan terutama pencurian di kawasan perumahan yang ditinggal mudik

"Saat Lebaran biasanya terjadi tren kenaikan tindak kejahatan. Contohnya pencurian. Sebab banyak rumah kosong yang ditinggal mudik oleh pemilik," kata Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah di Sleman, Sabtu.

Menurut dia, setidaknya ada delapan daerah rawan pencurian yakni di wilayah hukum Polsek Depok Timur, Depok Barat, Bulaksumur, Gamping, Mlati, Godean, Kalasan dan Prambanan.

"Kring Serse kami aktifkan lagi di setiap wilayah hukum polsek-polsek yang memiliki tingkat kerawanan tinggi," ucapnya.

Ia mengatakan, seluruh Bhabinkamtibmas di masing-masing kecamatan/polsek juga diminta untuk rutin mendatangi petugas satpam di perumahan-perumahan.

"Upaya ini untuk memastikan semua aman saat ditinggal mudik oleh penghuni rumah, agar mudik aman nyaman dan tenang," imbuhnya.

Rizky mengatakan, untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan kelancaraan saat arus mudik maupun balik pada musim Lebaran 2019, Polres Sleman menyiagakan sebanyak 475 personel gabungan yang disebar di beberapa titik.

"Ada tujuh titik yang digunakan sebagai pos. Lima difungsikan sebagai Pos PAM dan dua sebagai Posyan. Nanti seluruh kegiatan ada di pos pemantau Jombor," ujarnya.

Ia mengatakan, lima Pos PAM tersebut terdapat di simpang empat Monjali, simpang empat Gamping, simpang tiga Bandara Adisutjipto, Tempel dan di Ambarukmo Plaza.

"Sedangkan untuk Posyan terpadat di kawasan objek wisata Kaliurang dan Prambanan," katanya.

Menurut dia, prioritas pengamanan nantinya untuk mengurai kepadatan kendaraan yang masuk ke Yogyakarta dari arah timur. Sebab, dengan adanya "exit tol" Surakarta diprediksi akan banyak kendaraan yang masuk dari arah timur.

"Jika ada kepadatan kendaraan di sekitar Bandara Adisutjipto maka arus kendaraan akan dialihkan melalui patung garuda AAU. Lalu masuk ke arah selatan dan keluar melalui Gapura Lanud Adisutjipto Tugu Contong Maguwoharjo. Rekayasa ini jika ada banyak penumpukan kalau tidak arus lalu lintas akan seperti biasa," tuturnya.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024