Bantul (ANTARA) - Nelayan pantai selatan di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta diimbau tidak melaut selama gelombang tinggi yang berpotensi terjadi dalam sepekan ke depan agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan.
"Ya, (nelayan) diimbau untuk tidak melaut sementara, karena mengingat situasi dan kondisi alam yaitu gelombang sedang tidak bersahabat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Rabu.
Menurut dia, informasi yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, potensi gelombang tinggi di pantai selatan sepanjang DIY dengan ketinggian berkisar antara tiga sampai enam meter akan terjadi selama sepekan ke depan.
Oleh karena itu, kata dia, sebaiknya nelayan tidak melaut dan menunggu kondisi gelombang pasang pantai kembali normal dengan menunggu arahan dari instansi terkait, agar tidak ada kejadian yang membahayakan keselamatan jiwa mereka.
"Nelayan yang memang keseharian beraktifitas di wilayah pantai, harapan kita juga mendengar mengikuti arahan dan instrukti dari instansi berwenang agar supaya tidak ada kejadian yang tidak kita inginkan yang diakibatkan gelombang tinggi," katanya.
Dia mengatakan, gelombang pasang dengan ketinggian tiga sampai enam meter dalam dua hari ini tersebut tidak sampai menerjang warung atau bangunan hingga mengakibatkan kerusakan, namun masyarakat pesisir tetap harus waspada.
"Sejauh ini memang belum ada laporan kerusakan akibat tinggi gelombang di sepanjang pantai selatan Bantul, namun kami imbau seluruh warga masyarakat khususnya yang beraktifitas di wilayah pesisir pantai meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," katanya.
Dia mengatakan, begitu juga masyarakat yang sedang berada di kawasan pantai selatan selalu siap dan mematuhi arahan dari petugas SAR untuk keselamatan dirinya, agar terhindar dari bahaya.
"Kalau sewaktu-waktu gelombang pantai semakin tinggi mereka perlu melakukan evakuasi mandiri, karena yang paling penting adalah keselamatan jiwa, ini yang perlu terus kami sampaikan," katanya
Baca juga: BPBD mengimbau wisatawan pantai selatan waspadai gelombang tinggi
Berita Lainnya
"Low Life", drakor nelayan temukan harta karun
Rabu, 17 April 2024 15:18 Wib
Nelayan peroleh pelatihan pemasaran digital hasil laut
Senin, 8 April 2024 15:16 Wib
Nelayan di Benoa, Bali, diedukasi untuk wisata taksi air
Jumat, 5 April 2024 20:44 Wib
Kampung nelayan modern di Rembang, Jawa Tengah, disiapkan pemerintah
Senin, 1 April 2024 6:40 Wib
Kelompok Pekka Nelayan edukasi-berdayakan perempuan Indonesia
Minggu, 31 Maret 2024 6:02 Wib
Kapal terbalik, sembilan nelayan hilang
Senin, 25 Maret 2024 10:32 Wib
Gunungkidul usulkan bantuan kapal bagi nelayan ke KKP
Senin, 18 Maret 2024 9:47 Wib
Kapal nelayan berawak 10 ABK hilang kontak di Samudra Hindia
Minggu, 17 Maret 2024 6:09 Wib