Uji coba semi-pedestrian Malioboro untuk mengumpulkan masukan

id Malioboro, semi pedestrian, uji coba

Uji coba semi-pedestrian Malioboro untuk mengumpulkan masukan

Kondisi pedestrian di Jalan Malioboro Yogyakarta (Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta menyatakan uji coba semi-pedestrian di Jalan Malioboro dengan melarang kendaraan bermotor masuk ke kawasan tersebut dilakukan untuk mengumpulkan masukan dan menemukan permasalahan untuk diselesaikan.

“Dari uji coba tersebut, akan diketahui masalah-masalah apa saja yang muncul untuk kemudian didiskusikan bersama guna mencari cara penyelesaiannya. Pastinya, akan ada masukan-masukan dari masyarakat yang akan dipertimbangkan,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, pelaksanaan semi-pedestrian di Jalan Malioboro akan dilakukan secara bertahap yang dimulai dengan tahap uji coba, baru kemudian dilanjutkan dengan tahap mengolah temuan dan meminta masukan dari masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan di lapangan.

Tahap ketiga dilakukan dengan penerapan secara bertahap untuk pembiasaan ke masyarakat terhadap perubahan manajemen lalu lintas yaitu Jalan Malioboro bebas kendaraan bermotor. Misalnya dengan menerapkan pada hari tertentu atau jam tertentu saja.

“Setelah masyarakat terbiasa dengan perubahan manajemen lalu lintas di kawasan Malioboro, maka penerapan yang sebenarnya baru akan dilakukan,” katanya.

Oleh karena itu, Heroe berharap, agar kebijakan uji coba tersebut tidak perlu ditolak atau dikhawatirkan akan mempersulit komunitas, pelaku usaha, masyarakat atau wisatawan di kawasan tersebut. “Dengan uji coba, maka akan diketahui masalahnya dan bagaimana mengatasinya,” katanya.

Heroe menambahkan, faktor kenyamanan menjadi kunci utama bagi sebuah kawasan wisata tidak terkecuali kawasan Malioboro. “Jadi, yang sedang dilakukan sekarang ini adalah mengupayakan kenyamanan bersama. Malioboro sebagai daya tarik wisata juga harus nyaman,” katanya.

Untuk mewujudkan kenyamanan tersebut, lanjut Heroe, perlu suatu usaha yaitu perubahan. “Misalnya di Malioboro yang identik dengan macet, maka wisatawan hanya akan berkunjung saat malam hari saja. Padahal, yang diinginkan adalah Malioboro bisa dinikmati sepanjang hari sehingga semua pihak memperoleh keuntungan,” katanya.

Ia meminta seluruh pelaku usaha dan komunitas di kawasan Malioboro mempercayai bahwa upaya perubahan tersebut akan memberikan dampak positif yaitu Malioboro yang nyaman sehingga semakin banyak wisatawan yang berkunjung.

“Memang butuh waktu, usaha dan dukungan dari seluruh pihak untuk menguatkan Malioboro sebagai kawasan tujuan wisata utama di Yogyakarta,” katanya.

Sebelumnya, komunitas di kawasan Malioboro meminta agar uji coba tersebut sudah didasarkan pada pertimbangan dan persiapan yang matang seperti dari aspek ekonomi, sosial, budaya, dan kajian lalu lintas serta sarana dan prasarana pendukungnya.

Dinas Perhubungan DIY berencana melakukan uji coba Malioboro bebas dari kendaraan bermotor pada Selasa (18/6) pada pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB. Uji coba tersebut menjadi bagian dari upaya menjadikan Malioboro sebagai kawasan semi pedestrian.

Baca juga: Komunitas Malioboro mengharapkan "car free day" dipertimbangkan matang

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024