Rahman dan Indro ditugaskan halau gajah liar di Riau

id gajah sumatera,konflik gajah di riau,BBKSDA Riau,pasukan gajah sumatera,Elephant Flying Squad,WWF

Rahman dan Indro ditugaskan halau gajah liar di Riau

Indro, satu dari dua ekor gajah binaan dari Tim Elephant Flying Squad tiba di Kecamatan Peranap untuk menghalau enam gajah sumatra liar di Kabupaten Inhu, Riau, Rabu (12-6-2019). (Foto: HO-BBKSDA Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Dua ekor gajah yang sudah jinak, Rahman dan Indro akan ditugaskan untuk menghalau enam ekor gajah Sumatra liar yang masuk ke perkebunan warga di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.

"Rahman diperkirakan berumur sekitar 35-40 tahun dengan berat kurang lebih empat ton, sedangkan Indro berumur sekitar 30-35 tahun dengan berat 3,5 ton. Keduanya berjenis kelamin jantan,” kata Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau Dian Indriati di Pekanbaru, Rabu.

Tim Balai Taman Nasional Tesso Nilo dan WWF mengerahkan pasukan gajah jinak untuk menghalau kawanan gajah Sumatra liar yang masuk ke perkebunan milik warga di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Tim mendeteksi setidaknya ada enam ekor gajah yang berkeliaran di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Peranap dan Kelayang.

Gajah liar tersebut berasal dari kantong gajah Tesso Nilo.

“Terakhir magrib kemarin terpantau di kebun warga, belakang rumah makan, masuk wilayah Peranap ada 4 ekor, sedangkan di Kelayang ada 2 ekor dari kelompok yang sama, yaitu dari kantong Tesso Nilo,” ujarnya.

Rahman dan Indro merupakan bagian dari pasukan gajah “Elephant Flying Squad” yang dibina oleh WWF dan BBKSDA Riau di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

Keduanya kini sudah tiba di Peranap dan akan melaksanakan operasi penghalauan pada Kamis (13/6).

Dian mengatakan masyarakat setempat terlihat antusias menyambut dua gajah binaan yang akan melakukan penggiringan gajah liar itu. Gajah jinak tersebut terlihat memiliki gading yang besar dan panjang.

“Rahman dan Indro terlihat sehat dan gagah, semoga lancar untuk melaksanan tugas penghalauan besok,” katanya.

Skenario penggiringan adalah dengan mengarahkan kawanan gajah liar masuk ke area kantong gajah Tesso Nilo yang berjarak sekitar 15 kilometer dari tempat sekarang.