Pemkot Yogyakarta konsultasikan penyerahan aset Terminal Giwangan ke DIY

id Giwangan, revitalisasi, aset

Pemkot Yogyakarta konsultasikan penyerahan aset Terminal Giwangan ke DIY

Suasana di jalur kedatangan bus di Terminal Giwangan Yogyakarta (Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta akan melakukan konsultasi ke Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta terkait penyerahan aset Terminal Giwangan kepada Kementerian Perhubungan sebagai tindak lanjut rencana revitalisasi terminal dari pemerintah pusat.

“Kami akan berkonsultasi secara resmi ke DIY, ‘sowan’ ke Gubernur untuk masalah ini. Kami harus menunggu persetujuan dari DIY karena status tanah di terminal adalah HGB di atas HPL,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Senin.

Menurut Haryadi, hasil pertemuan dengan Pemerintah DIY tersebut akan menjadi bahan saat Pemerintah Kota Yogyakarta berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait rencana revitalisasi terminal tipe A tersebut.

Haryadi menyebutkan, pada awalnya hanya berkeinginan agar pengelolaan terminal saja yang dilimpahkan kepada pemerintah pusat, sedangkan seluruh aset terminal masih berada di bawah kewenangan Pemerintah Kota Yogyakarta.

“Tetapi, hal ini akan menyulitkan penganggaran dari APBN karena tidak memungkinkan. Terlebih akan ada investasi yang diberikan,” katanya.

Sesuai rencana, Terminal Giwangan Yogyakarta ditunjuk sebagai satu dari lima atau enam terminal yang menjadi sasaran proyek rintisan pemerintah pusat berupa revitalisasi terminal. Dari revitalisasi tersebut, diharapkan wajah terminal akan berubah layaknya bandara.

“Kalau rencana itu direalisasikan, seluruh pendanaan akan dibiayai oleh pemerintah pusat. Harapannya, masyarakat bisa beralih ke moda transportasi umum massal khususnya bus. Apalagi, jalan tol Trans Jawa sudah tersambung dan akan dibangun jalan tol ke Yogyakarta. Tentunya, akses menjadi semakin mudah,” kata Haryadi.

Selain itu, lanjut Haryadi, fungsi terminal juga bisa ditingkatkan sebagai pusat transportasi antarmoda salah satunya ke Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo. “Sesuai kesepakatan, akan ada bus Damri untuk melayani YIA ke dan dari Giwangan. Harusnya hari ini sudah beroperasi,” katanya.

Keberadaan bus ke YIA tersebut diharapkan akan semakin mempermudah masyarakat dari dan ke bandara baru. “Selain kendaraan pribadi dan kereta bandara, akan ada alternatif lain yaitu menggunakan bus,” katanya.

Sementara itu, Pengelola Administrasi Perkantoran Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Aji Fajar mengatakan, pihak Damri sudah memberikan konfirmasi namun armada bus belum masuk ke terminal hingga siang hari.

“Kami pun masih ‘update’ informasi dari Damri sehingga belum tahu jumlah bus yang disiapkan, tarif serta jam keberangkatannya,” katanya.

Sedangkan untuk aset terminal, Kepala Bidang Aset Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Yogyakarta Andhy Sasongko mengatakan, penyerahan aset terminal ke pemerintah pusat masih bergulir.

“Kami masih harus berkoordinasi untuk menentukan tapak mana saja yang akan diserahkan ke pusat. Jika sudah sepakat, maka kami akan undang pusat untuk penandatangan kesepakatan bersama,” katanya.

Terminal Giwangan memiliki luas 5,8 hektare. Sebanyak 4,12 hektare lahan terminal yang selama ini digunakan untuk keperluan operasional layanan rencananya diserahkan sedangkan sisanya 1,76 hektare berupa SPBU, penginapan, Kantor Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, dan Taman Lalu Lintas belum diserahkan.

Baca juga: Terminal Giwangan diproyeksikan mempunyai penampilan layaknya bandara

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024