Bantul (ANTARA) - Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengunjungi keluarga korban kecelakaan lalu lintas yang kedua orang tua mereka meninggal di kampung Titang, Dusun Jetakan, Desa Sumberagung, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Pemerintah ikut berduka atas meninggalnya Pak Kwadi dan Ibu Tri Nurhayati. Keduanya meninggal dalam sebuah kecelakaan dan meninggalkan empat orang anak," katanya usai kunjungannya di Jetakan, Sumberagung, Bantul, Senin.
Menurut dia, musibah kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada 9 Juni 2019 itu menjadi perhatian pemerintah, karena selain mengakibatkan keempat anak menjadi yatim piatu, juga tiga diantaranya masih menempuh bangku pendidikan.
Oleh karena itu, dalam kunjungan Wabup Bantul didampingi Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bantul Didik Warsito dan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Bantul Isdarmoko untuk memastikan kelanjutan pendidikan dan kebutuhannya.
"Pemerintah berdasarkan konstitusi apapun keadaan keluarga, anak-anak harus tetap sekolah, anak-anak harus dijamin pendidikannya dan dijamin kesehatannya, dan hari ini kita melakukan assesmen," katanya.
Dia mengatakan, keluarga almarhum Kwadi, termasuk wargai kurang mampu dan mempunyai jaminan PKH (program keluarga harapan), sehingga pihaknya memastikan keikutsertaannya tetap dipertahankan dan berlanjut.
"Kemudian akan memperoleh KIP (Kartu Indonesia Pintar), KIS (Kartu Indonesia Sehat), lalu jaminan hidup sehari-hari, maka Basnaz akan menjamin kehidupan konsumsi sehari-hari untuk keluarga yang ditinggalkan ayah ibu. Pada prinsipnya tidak boleh ada anak-anak dalam kondisi apapun yang tidak sekolah dan tidak terlayani kesehatannya, karenanya hari ini kita pastikan jaminan atas layanan dasar yang dibutuhkan anak yatim piatu ini," katanya.
Sementara itu, Gunawan (31) adik almarhum Kwadi yang juga paman dari anak-anak tersebut mengatakan, kecelakaan yang menimpa Kwadi dan Tri Nurhayati itu terjadi pada Sabtu (9/6) sore di Jalan Wonosari Bantul ketika hendak pulang setelah silaturahim di Klaten Jawa Tengah.
"Saya dan terutama keluarga syok sekali atas musibah itu. Dan dengan kunjungan ini saya terharu sekali ada yang peduli dan perhatian pemerintah," kata Gunawan yang menyebut bahwa almarhum bekerja serabutan dan jasa potong rambut.
Adapun keempat orang anak yang ditinggal orang tua itu adalah Wisnu Wildan Fajari (18) lulus SMA, Noval Alfinanto (15) hendak masuk SMA, Denis Lukman Saluki (14) kelas III SMP, dan Erza Ibnu Fauzan (12) kelas VI SD.
Berita Lainnya
Bank BPD DIY salurkan CSR untuk pengembangan wisata Sendang Sombomerti
Selasa, 23 April 2024 11:40 Wib
Sleman terus mempercepat penurunan angka stunting
Kamis, 18 April 2024 18:29 Wib
108 anak mengikuti khitan massal di hari jadi ke-108 Kabupaten Sleman
Kamis, 18 April 2024 18:29 Wib
Wabup meminta masyarakat Sleman jaga kamtibmas selama libur Lebaran
Kamis, 11 April 2024 13:46 Wib
Arus mudik Lebaran 2024 di Sleman lancar
Selasa, 9 April 2024 18:18 Wib
Dispar Sleman mengawasi tarif parkir dan kuliner saat libur lebaran
Senin, 1 April 2024 14:06 Wib
Kelompok Tani Sleman lestarikan tradisi "wiwitan" jelang panen
Rabu, 27 Maret 2024 22:34 Wib
Wabup Sleman menyalurkan sembako Festival Ramadhan Asyik Bersama Gusmen
Jumat, 22 Maret 2024 22:19 Wib