Kulon Progo (ANTARA) -
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewacanakan pengerukan sedimentasi pasir Laguna Pantai Trisik bekerja sama dengan pelaku usaha di wilayah itu.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Senin, mengatakan kasus kematian ikan sebanyak dua ton di Laguna Pantai Trisik beberapa waktu lalu disebabkan oleh limbah tambak udang di kawasan tersebut.
"Ikan yang mati di Laguna Trisik yang mati sudah berlalu. Dan akan kami antisipasi ke depannya, supaya kasus yang serupa tidak terulang kembali," kata Sudarna.
Ia mengatakan berdasarkan inventarisasi persoalan di lapangan, ada permasalahan yang berasal dari alam dan perilaku pembudi daya tambak udang di lingkungan laguna. Untuk mengatasi masalah itu harus dari dua sisi.
Kalau berkaitan dengan alam, itu dikarenakan volume air dalam laguna. Nanti, DKP akan mendorong pelaku usaha budi daya ikan di laguna dan petambak udang memperdalam dan membuang sedimentasi yang ada di dasar Laguna Trisik.
"Meskipun nanti permukaannya sama, tapi kedalaman dapat menekan kematian ikan. Kemarin itu, karena faktor alam menyebabkan air keruh karena tipisnya air," katanya.
Sudarna mengakui perilaku petambak udang di sekitar Laguna Trisik, dari satu sisi limbah tambak udang menyediakan makan buat ikan, tapi di sisi lain, ketika terjadi faktor alam menjadi penyebab negatif. Yakni, ketika bahan organik banyak, dan air sedikit menyebabkan air pekat.
"Ketika pekat menjadi penyebab ikan mati. Ini tetap kami dorong petambak membudidayakan tambang udang bertanggung jawab dan berwawasan lingkungan. Kami mendorong mereka untuk membuat IPAL sederhana secara kelompok," katanya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Bandeng Jaya Supoyo mengatakan kematian ikan ini lebih dikarenakan faktor alam. Saat musim kemarau, volume air di laguna seluas dua hektare itu menyusut. Ditambah, suhu air menjadi panas, sehingga ikan dipastikan mati.
Dibandingkan tahun ini, lanjutnya, jumlah kematian ikan jauh lebih banyak pada 2018 lalu. Total berat ikan yang mati pada tahun itu mencapai tiga ton.
"Kematian hanya terjadi pada ikan dewasa. Sementara untuk anak-anak ikan masih hidup dan dalam jangka waktu beberapa bulan ke depan akan tumbuh besar untuk kemudian dipanen," katanya.
Baca juga: Bandeng Jaya diminta menghentikan penebaran benih ikan di Laguna Trisik
Berita Lainnya
DKP Kulon Progo bina nelayan Trisik tingkatan hasil tangkap
Rabu, 28 Februari 2024 21:57 Wib
Polsek Galur membersihkan eceng gondok di Jembatan Linggan yang ambles
Selasa, 30 Januari 2024 19:35 Wib
Dispar Kulon Progo gelar pesta kembang api di Pantai Trisik
Jumat, 29 Desember 2023 17:27 Wib
DPRD Kulon Progo meminta izin pasang listrik di Trisik ke Pakualaman
Selasa, 14 November 2023 17:39 Wib
Pemuda Pancasila Kulon Progo gelar aksi bersih sampah di Pantai Trisik
Minggu, 29 Oktober 2023 19:54 Wib
Polres Kulon Progo bersih-bersih di Pantai Glagah-Trisik
Kamis, 13 Juli 2023 13:44 Wib
Trisik Kulon Progo dalam impian bersama
Rabu, 3 Mei 2023 16:49 Wib
Polres Kulon Progo mengimbau wisatawan tak mandi di Pantai Trisik-Congot
Senin, 24 April 2023 15:34 Wib