DIY-PIP sepakati kerja sama penyaluran pembiayaan ultra mikro

id Yogyakarta,Kemenkeu

DIY-PIP sepakati kerja sama penyaluran pembiayaan ultra mikro

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) antara Pemda DIY dan BLU-PIP di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Kamis. (FOTO ANTARA/Luqman Hakim)

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah Kementerian Keuangan dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyepakati kerja sama penyaluran pembiayaan ultra mikro untuk mempercepat pengembangan pelaku usaha mikro di daerah ini.

Kesepakatan kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) antara Pemda DIY dan BLU-PIP di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Kamis.

"Harapannya, manfaat yang diterima oleh usaha mikro menjadi lebih besar. Dengan meningkatnya kapasitas pelaku usaha mikro, maka dapat juga mendorong perkembangan sektor UMKM secara keseluruhan di DIY," kata Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Marwanto Harjowiryono.

Menurut Marwanto, DIY memiliki lembaga perekonomian rakyat yang spesifik yang belum ditemui di daerah lain, yaitu Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) yang saat ini berjumlah 75 unit. Badan tersebut telah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam pembiayaan usaha mikro.

"BUKP sebagai salah satu penggerak perekonomian rakyat akan dilibatkan menjadi salah satu mitra dalam menyalurkan pembiayaan UMi kepada pelaku usaha mikro di Yogyakarta," kata dia.

Kementerian Keuangan melalui BLU PIP telah menyalurkan pembiayaan UMi di daerah DIY kepada 11.996 debitur dengan total pembiayaan yang mencapai Rp39,5 miliar. Sementara, untuk seluruh wilayah Indonesia BLU PIP per 24 Juni 2019 telah menyalurkan pembiayaan kepada 958.127 debitur dengan total pembiayaan sebesar Rp2,6 triliun.

Gubernur DIY Sultan HB X mengatakan sinergi pembiayaan ultra mikro antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah merupakan bukti bahwa pemerintah tetap berpihak kepada rakyat tingkat di bawah dan berkomitmen terhadap ekonomi kerakyatan.

Sultan mengatakan keuangan mikro saat ini telah menjadi wacana global sebagai metode efektif untuk mengatasi kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Di Indonesia, wacana keuangan mikro pun kembali diangkat mengikuti tren dunia, diharapkan memiliki dampak terhadap meningkatnya kemampuan rakyat miskin keluar dari belenggu kemiskinan secara berkelanjutan," kata Raja Keraton Yogyakarta ini.
     Baca juga: Kemenkeu siap luncurkan portal untuk permudah lelang