Sekitar 50 persen peserta HBC mampu berkembang baik

id Home business camp,generasi milenial,usaha mikro,pelatihan wirausaha

Sekitar 50 persen peserta HBC mampu berkembang baik

Salah satu peserta pameran wirausaha muda lulusan program "home business camp" Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta memamerkan produknya yaitu kain dan fashion dari lurik. Pameran digelar di Taman Pintar Yogyakarta (Foto ANTARA/Eka Arifa Rusqiyati/agus/16)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Koperasi UKM Nakerstrans Kota Yogyakarta menyebut program Home Business Camp atau pelatihan bagi pelaku usaha mikro dari generasi milenial berjalan baik dan sekitar 50 persen peserta bisa mengembangkan usahanya.

“Memang tidak semua peserta yang mengikuti program Home Business Camp (HBC) bisa mengembangkan usahanya. Ada yang rontok, tetapi ada pula yang mampu berkembang. Rata-rata sekitar 50 persen peserta dari tiap angkatan bisa mengembangkan usahanya,” kata Kepala Dinas Koperasi UMK Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Lucy Irawati di Yogyakarta, Sabtu.

Pada tahun ini, Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta menyelenggarakan program HBC untuk tahun keenam dengan 50 peserta dari generasi milenial Kota Yogyakarta yaitu berusia antara 18 sampai maksimal 28 tahun.

Pelatihan, lanjut Lucy, sudah selesai diselenggarakan dan saat ini masuk dalam tahap pembinaan. Pembinaan bagi setiap peserta dilakukan selama dua tahun.

Keseriusan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam membina pelaku usaha mikro dari kalangan generasi milenial dilakukan dengan penyusunan Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 33 Tahun 2019 tentang Home Business Camp atau Rumah Belajar Bisnis.

Dalam peraturan yang ditetapkan awal April tersebut, setiap peserta Home Business Camp akan memperoleh pendampingan selama dua tahun untuk pengembangan dan penguatan kapasitas usaha. Pendampingan yang diberikan antara lain, konsultasi bisnis, pelatihan kewirausahaan, dan penguatan jaringan usaha, serta kemitraan.

“Salah satu faktor yang menyebabkan pelaku usaha dari kalangan milenial tidak bisa mengembangkan usaha biasanya disebabkan faktor mental. Daya juangnya masih kurang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penguatan dengan cara berkonsultasi dan komunikasi agar diketahui masalah dan bisa diatasi segera,” katanya.

Peserta Home Business Camp yang sudah lulus pendampingan, lanjut Lucy, bahkan sudah bisa menjadi mentor bagi angkatan berikutnya. “Dengan mentor dari alumni HBC sendiri, maka diharapkan mereka bisa saling sharing pengalaman untuk mengembangkan usahanya,” katanya.

Selain pendampingan dan penguatan kapasitas usaha, peserta Home Business Camp bahkan difasilitasi showroom untuk memamerkan produk yang mereka hasilkan di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Yogyakarta.

“Mereka menjadi semacam tenant di Galeria Mall. Produk yang mereka hasilkan bisa dipasarkan dan sampai sekarang hasilnya pun bagus,” kata Lucy yang menyebut sebagian peserta HBC biasanya menggeluti bidang fesyen, kerajinan dan kuliner.
       Baca juga: Jokowi diminta bebaskan pajak khusus UMKM

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024