Kulon Progo memberikan bimtek desain produk kepada pelaku IKM

id Produk IKM,bimtek UMKM

Kulon Progo memberikan bimtek desain produk kepada pelaku IKM

Kepala Dinas Perdagangan Kulon Progo Iffah Mufidati. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan bimbingan teknis tentang mutu dan desain produk kepada pelaku industri kecil menengah di wilayah ini supaya mampu bersaing dengan produk luar daerah.

Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan Kulon Progo Dewantoro di Kulon Progo, Rabu, mengatakan bimbingan teknis ini sebagai upaya untuk memperindah produk industri kecil menengah (IKM) agar bisa bersaing produk luar menyongsong beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta secara penuh.

"Selain itu, kami memberikan pelatihan pembuatan souvenir diberbagai kecamatan yang dilewati jalur konektivitas bandara menuju KSPN Borobudur," katanya.

Ia mengharapkan pelaku IKM yang telah mendapat bimbingan teknis, bisa melakukan usaha yang diharapkan pemkab. Dinas Perdagangan secara intensif, sabar, dan tekun melakukan pendampingan kepada pelaku IKM yang telah mendapat pelatihan.

"Nanti bisa dilihat hasilnya. Kalau mereka memiliki kemauan yang kuat, tekun dan ingin maju, nanti ada tindak lanjut dari pemkab terhadap mereka, mulai dari fasilitasi alat produksinya agar mereka cepat produksi atau yang lainnya," katanya.

Selain itu, kata Dewantoro, Dinas Perdagangan sedang mencarikan pendamping secara finansial dan manajemen bisa membantu mereka untuk bertumbuh dan berkembang.

"Kami sedang mencoba mendekatkan diri kepada Perumda Aneka Usaha yang memiliki divisi perdagangan, untuk bermitra kepada mereka. Tentunya, kerja sama yang saling menguntungkan," katanya.

Ia juga mengatakan sejauh ini, Dinas Perdagangan memang tidak mendorong pelaku IKM berjualan di area bandara setelah beroperasi, tapi pihaknya lebih mendorong bagaimana mereka berjualan di jalus strategis yang dilewati wisatawan atau penggguna jasa penerbangan.

"Kami tidak mengarahkan pelaku IKM dapat menjual produk di dalam bandara karena membutuhkan modal besar," katanya.

Dewantoro justru mendorong pelaku IKM memasarkan produknya dengan menyasar pasar yang sudah berkembang dan mendirikan toko makanan khas Kulon Progo di luar bandara, seperti di Jalan Daendels.

Ia mencontohkan IKM Aneka Olahan Ikan di Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, yang produknya sudah menembus swalayan di DIY, dan luar DIY.

"Kami mendorong pelalu IKM menjual produknya ke luar Kulon Progo. Kami bukan tidak menggelorakan Bela Beli Kulon Progo, karena daya beli masyarakat rendah. Menunggu, daya beli masyarakat tinggi, kami mendorong pelaku IKM berekspansi ke luar Kulon Progo," katanya.

Kepala Dinas Perdagangan Kulon Progo Iffah Mufidati mengatakan kendala pengembangan IKM di Kulon Progo masih bersifat klasik. Yakni pola pikir mereka yang semangat bertahan dan inovatif belum optimal. "Kurang optimal dan tergiur dengan pendapatan yang cepat," katanya.
     Baca juga: Sleman menyelenggarakan Bursa Inovasi Desa