Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan ada upaya bersama untuk inventarisasi sumber-sumber mata air di wilayah rawan terdampak kekeringan untuk antisipasi kekeringan jangka panjang.
"Kalau sama-sama dan mau untuk mengupayakan solusi kekeringan jangka panjang saya yakin semua bisa dilakukan, tinggal kita menginventarisasi sumber-sumber mata air di wilayah terdampak kekeringan," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Kamis.
Menurut dia, dengan adanya inventarisasi sumber mata air itu nantinya akan bisa diketahui sumber yang potensial untuk dieksploitasi yang kemudian diupayakan bisa dialirkan ke masyarakat untuk mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari terutama saat kemarau.
"Nah kalau itu (sumber mata air) bisa kita eksploitasi tentu saja perlu persiapan persiapan untuk pembuatan sumur dalam, untuk penampungannya, untuk jaringan sumber mata air yang harus dialirkan ke rumah-rumah," katanya.
Dwi mengatakan, sebab biasanya sumber mata air yang ada biasanya jangkauannya jauh dari pemukiman warga, sehingga perlu pipanisasi dan sebagainya sebagai upaya optimalisasi sumber mata air yang ada di wilayah kekeringan.
Ia juga mengatakan, yang kemudian bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan kekeringan jangka panjang dengan membangun beberapa tempat untuk menampung atau menabung air hujan dengan kapasitas cukup besar di daerah tertentu.
Dengan demikian, kata dia, manakala musim hujan tempat penampungan tersebut bisa terisi air penuh dan pada saat musim kemarau bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan setelah diproses penyaringan dan dialirkan ke rumah-rumah warga.
"Itu solusi-solusi yang memang harus kita lakukan untuk atasi permasalahan rutinitas kejadian kemarau seperti ini, supaya tidak setiap saat kemarau seperti ini kita disibukkan dengan dropping air yang sifatnya jangka pendek untuk atasi kekeringan," katanya.
Apalagi, menurut dia, di wilayah Bantul ada 15 desa yang tersebar di enam kecamatan yang masyarakatnya rawan mengalami kekeringan atau kesulitan air bersih saat kemarau, yang beberapa desa diantaranya sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih ke BPBD.
Baca juga: Desa Wukirharjo mengaktifkan kembali sumur bor antisipasi kekeringan
Berita Lainnya
Pemkab Bantul: Harga pangan stabil usai Lebaran
Rabu, 17 April 2024 17:38 Wib
680 pelanggar lalu lintras di Bantul terjaring Operasi Ketupat Progo
Rabu, 17 April 2024 15:51 Wib
Bawaslu Bantul sebut keberadaan pengawas makin kuat dari sisi kewenangan
Rabu, 17 April 2024 10:17 Wib
Bupati Bantul mengajak momentum Syawal untuk tingkatkan pelayanan masyarakat
Selasa, 16 April 2024 21:22 Wib
Pendapatan pariwisata Bantul selama libur Lebaran capai Rp1,4 miliar
Selasa, 16 April 2024 15:47 Wib
Bupati: Faskes di Bantul siap kembali melayani masyarakat usai Lebaran
Selasa, 16 April 2024 14:18 Wib
Destinasi wisata di Bantul dikunjungi 77.824 wisatawan pada libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 17:03 Wib
Dinkes minta waspadai potensi masalah kesehatan berkaitan dengan pola makan
Sabtu, 13 April 2024 16:08 Wib