Pemkab siapkan bantuan untuk petani gagal panen akibat kekeringan

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan bantuan bagi petani yang sawah atau lahan pertaniannya gagal panen akibat kekeringan karena dampak kemarau panjang 2019.

"Kita data terus (sawah yang puso) nanti kita ajukan agar diberi bantuan untuk penggantian benih," kata Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Umi Fuaziyah di Bantul, Minggu.

Menurut dia, dari laporan yang masuk ke dinas sawah yang puso karena kekeringan mencapai seluas 93 hektare yang terdiri 85 hektare di wilayah Kecamatan Dlingo, di Pajangan lima hektare, Imogiri dua hektare dan Kecamatan Kasihan satu hektare.

Sawah yang mengalami puso karena kekeringan itu letaknya di daerah dataran tinggi yang memang tidak memiliki saluran irigasi dan hanya mengandalkan air hujan, sehingga saat musim kemarau ini kesulitan pengairan.

Namun demikian, kata dia, bantuan yang disiapkan nantinya menyesuaikan dengan keuangan daerah dan tidak sepenuhnya mengganti kerugian benih.

"Jadi tidak sepenuhnya kita bantu untuk pembelian benih, itu yang akan kita lakukan," katanya.

Sementara itu, petani Dusun Tangkil, Desa Munthuk, Dlingo, Tarmidi mengatakan, sudah empat bulan terakhir sepetak sawahnya seluas 850 meter persegi tidak bisa ditanami padi karena kesulitan mendapatkan air, akibat dilanda kekeringan.

Ia mengatakan, panen terakhir dilakukan pada Maret lalu dengan hasil 15 kilogram gabah kering giling, tetapi setelah itu, sawah yang ditanami padi varietas IR gagal panen atau puso, sehingga dirinya mengalami rugi sebesar Rp600 ribu untuk ongkos tanam.

"Saat tanam kedua saja gagal panen, yang sudah membuat bibit padi tidak bisa ditanam, sekarang kondisi tanah pecah-pecah dan kering, meski ada hujan padi tidak bisa tumbuh," katanya.
      Baca juga: Pemkab: sawah kekeringan di lahan tidak beririgasi