Pedagang Kulon Progo mendatangkan hewan kurban dari Gunung Kidul

id Hewan kurban,Kulon Progo,Antraks

Pedagang Kulon Progo mendatangkan hewan kurban dari Gunung Kidul

Mall Sapi di Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DIY, mennjual sapi dengan memilih sendiri. Pedagang mendatangkan sapi dari Gunung Kidul dan Madura. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pedagang hewan kurban di Desa Sukoreno, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tetap mendatangkan hewan kurban dari Kabupaten Gunung Kidul meski sudah ada imbauan dari Dinas Pertanian dan Pangan dalam upaya mencegah kasus antraks.

Slah satu pedagang sapi partai besar "Mall Sapi" di Desa Sukoreno, Olan Suparlan di Kulon Progo, Kamis, mengatakan selama bertahun-tahun dirinya mengaku sudah mendatangkan sapi dari kelompok ternak Gunung Kidul.

"Kualitas daging sapi dari Gunung Kidul sangat bagus, dan perawatannya terjamin. Sehingga membuat kerja sama ini awet sampai sekarang," kata Olan.

Terkait imbauan dari DPP tentang anjuran tidak mendatangkan ternak dari Gunung Kidul, pihaknya tak terlalu menggubrisnya. Menurutnya, selama ternak yang dijual sehat maka hal itu tak perlu dipermasalahkan.

"Kerja sama kami sudah berjalan bertahun-tahun, Alhamdulillah sehat. Tidak ada halangan penyakit. Jadi masih mendatangkan dari Gunung Kidul," katanya.

Meski demikian, Suparlan memastikan dulu sapi itu dalam kondisi sehat. "Kalau tidak bagus ya tidak kami bawa. Kalau sehat dan bagus tentu kami akan bawa ke sini," ucapnya.

Suparlan juga memperhatikan kondisi kondisi kandang sapi miliknya. Dia rutin membersihkan kandang minimal seminggu sekali. Pakan ternak, vitamin, dan perawatan kesehatan juga rutin dilakukan.

"Kalau ada ternak yang terlihat kurang sehat, maka langsung dibawa ke dokter hewan," katanya.

Untuk menyambut perayaan Idul Adha, Suparlan telah menyediakan ratusan ekor sapi dengan kisaran harga Rp19 juta hingga Rp35 juta. Sampai saat ini, sudah ada yang memesan 60 ekor sapi dari berbagai kabupaten di DIY, dan luar.

Setiap tahun, permintaan hewan kurban 150 ekor hingga 200 ekor. Ia mendatangkan sapi dari Gunung Kidul dan Madura (Jatim).

"Kalau ada yang minta surat kesehatan, akan kami sediakan dari dokter langganan kami," katanya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajat Purbadi mengatakan pihaknya mengimbau kepada pedagang supaya jangan mendatangkan hewan kurban dari Gunung Kidul.

"Imbauan tersebut sebagai antisipasi agar penjual terhindar dari adanya kasus antraks di Kulon Progo mengingat beberapa waktu lalu, temuan antraks terjadi di Gunung Kidul," katanya.
Baca juga: Pedagang hewan diminta tak jual hewan kurban dari Gunung Kidul