Jakarta (ANTARA) - FIFA menginginkan agar seluruh tim yang berlaga langsung menghentikan pertandingan bila suporter mereka terbukti bersalah atas perilaku rasis dan diskriminatif lainnya, dalam upaya badan tertinggi sepak bola tersebut memerangi perilaku semacam itu.
"Kecuali ada keadaan luar biasa, bila wasit meninggalkan pertandingan karena adanya perilaku rasis dan/atau diskriminatif, pertandingan akan dinyatakan berhenti," kata FIFA dalam Kode Disiplin baru yang diluncurkan pada Kamis seperti dikutip AFP.
Langkah tersebut dapat diterapkan setelah wasit menerapkan "prosedur tiga langkah" untuk insiden seperti itu, yang pertama meminta publik bersangkutan untuk menghentikan perilaku tersebut, lalu menghentikan sementara pertandingan dan terakhir meninggalkan pertandingan.
Kode Disiplin baru itu memperluas ruang lingkup tentang tindakan rasialisme dan diskriminatif yaitu melecehkan "ras, warna kulit, etnis, asal kebangsaan atau sosial, jenis kelamin, disabilitas, orientasi seksual, bahasa, agama, opini politik, kekayaan, kelahiran, status atau alasan lain."
Aturan tersebut hanya berlaku untuk kompetisi resmi FIFA, termasuk kualifikasi Piala Dunia 2022.
Pada Awal tahun ini, Montenegro diperintahkan oleh UEFA untuk memainkan laga kandang tanpa penonton sebagai akibat seruan rasialisme oleh suporter mereka selama kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan timnas Inggris.
Baca juga: Presiden FIFA dan Presiden Prancis mendapat ejekan
Berita Lainnya
TKN: Pendukung Prabowo jangan gelar aksi saat MK membacakan putusan
Jumat, 19 April 2024 20:33 Wib
Prabowo larang pendukung lakukan aksi damai di MK RI
Jumat, 19 April 2024 9:49 Wib
TKN: Prabowo Subianto: Setop aksi damai di MK RI
Jumat, 19 April 2024 7:39 Wib
3.315 polisi jaga aksi di MK
Selasa, 16 April 2024 12:27 Wib
Perempuan Indonesia berperan mitigasi perubahan iklim
Minggu, 31 Maret 2024 4:26 Wib
Presiden Jokowi: Aksi banding ekspor nikel RI bakal kembali kalah
Kamis, 28 Maret 2024 20:59 Wib
Wajib ditonton,"Road House", film sarat laga kisahkan petarung UFC
Rabu, 20 Maret 2024 20:16 Wib
Aksi "balas dendam" berwisata turun , beber Sandiaga
Senin, 18 Maret 2024 19:51 Wib